Jumat 31 Aug 2018 14:16 WIB

Bonus Atlet Asian Games akan Diberikan Ahad Pagi

Para atlet yang akan menjadi PNS akan langsung diproses.

Rep: fitriyanto/ Red: Muhammad Hafil
Ketua Kontingen Asian Games Indonesia Syafruddin memberikan semangat pada atlet-atlet taekwondo Indonesia yang akan bertanding di nomor poomsae di Jakarta Convention Center, Ahad (19/8).
Foto: ANTARA FOTO/Sunyoto
Ketua Kontingen Asian Games Indonesia Syafruddin memberikan semangat pada atlet-atlet taekwondo Indonesia yang akan bertanding di nomor poomsae di Jakarta Convention Center, Ahad (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para atlet peraih medali di Asian Games 2018 dijadwalkan akan diterima Presiden Joko Widodo pada Ahad (2/9) pagi di istana Merdeka, Jakarta. Tak hanya itu, Presiden juga akan menyerahkan secara langsung bonus yang dijanjikan kepada para atlet peraih medali sebelum mereka pulang ke daerah masing-masing. Hal ini diungkapkan Ketua Kontingen Indonesia Asian Games 2018, Syafruddin.

"Waktu dan jadwalnya sedang diatur. Tapi, dijadwalkan Ahad pukul sepuluh pagi. Kan Bapak Presiden menginginkan agar bonus bisa secepatnya diserahkan sebelum keringat para atlet kering. Jadi, sebelum penutupan Asian Games, sebelum atlet dan pelatih pulang bonus sudah bisa mereka terima," kata Ketua Kontingen Indonesia Asian Games, Syafruddin, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (31/8).

Menurut Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia itu, percepatan penyerahan bonus para atlet merupakan bentuk kesungguhan pemerintah menghargai para pejuang olahraga yang sudah mencurahkan keringat dan darahnya di perhelatan Asian Games 2018.

"Saya kira masyarakat bisa menilai sendiri. Prestasi kontingen kita luar biasa. Kita menargetkan masuk 10 besar. Insya Allah, sampai penutupan nanti kita tidak akan tergeser dari 4 besar. Bahkan, masih ada peluang menambah perolehan medali dalam satu hari ke depan sebelum penutupan. Ini capaian yang pantas kita syukuri," ujar Syafruddin.

Selain penyerahan bonus kepada para atlet dan pelatih, pihaknya juga akan langsung memproses para atlet yang telah meraih medali untuk menjadi pegawai negeri sipil sesuai dengan janji pemerintah. Tentu saja, untuk atlet yang mau atau ingin menjadi abdi negara.

"Kebetulan saya, CdM-nya juga sekaligus Menpan (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi--Red), jadi langsung sekalian saya akan data dan proses atlet-atlet beprestasi kita. Kalau yang bersangkutan mau jadi PNS, langsung kita proses. Untuk atlet yang tidak meraih medali, masih ada peluang karena Oktober nanti, kita akan menggelar seleksi CPNS," kata Syafruddin.

Pemerintah telah memutuskan bentuk penghargaan kepada para atlet, pelatih, dan asisten pelatih yang tim asuhannya sukses meraih medali di perhelatan Asian Games 2018. Untuk peraih medali emas, akan menerima bonus uang tunai Rp 1,5 miliar, ditambah rumah tipe 36, dan mendapat "kursi" prioritas untuk menjadi pegawai negeri sipil.

Sampai Jumat (31/8) siang ini, jumlah perolehan medali kontingen Indonesia sudah mencapai 90 medali, dengan perincian 30 emas, 23 perak, dan 37 perunggu. Jumlah ini merupakan prestasi terbesar sepanjang sejarah Indonesia mengikuti kejuaraan olaharga internasional apa pun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement