Sabtu 25 Aug 2018 19:35 WIB

Unggul Sejak Awal Jadi Modal Aldila/Christo Raih Emas

Unggulan ke-11 itu menumbangkan wakil Thailand Luksika Khumkhum/Sonchat Ratiwatana.

Rep: Lintar Satria/ Red: Israr Itah
Pasangan ganda campuran tenis Christopher Rungkat dan Aldila Sutjiadi.
Foto: Republika/ Wihdan
Pasangan ganda campuran tenis Christopher Rungkat dan Aldila Sutjiadi.

REPUBLIKA.CO.ID,  PALEMBANG -- Pasangan Aldila Sutjiadi/Christopher Rungkat meraih medali emas  tenis ganda campuran Asian Games 2018. Unggulan ke-11 itu menumbangkan wakil Thailand Luksika Khumkhum/Sonchat Ratiwatana pada laga final di Jakabaring Tennis Center Palembang, Sabtu (25/8).

Aldila/Christo menang tiga set dengan skor akhir 6-4, 5-7, dan 10-7. Sempat unggul di set pertama Aldila/Christo sedikit kesulitan di set kedua. Tapi, akhirnya mereka berhasil meraih medali emas setelah mengamankan set ketiga. 

"Tadi awalnya kami bermain bagus di set pertama. Waktu awal di set kedua Chris break 2-1, akhirnya bisa 2-2, terus kami ketinggalan 2-3. Kami lebih menahan servis mereka di babak kedua, [ketika] pas udah set point buat mereka. Kami bisa tenang dan ambil gim itu tapi mereka bermain lebih solid," kata Aldila, usai pengalungan medali

Akhirnya Luksika/Sonchat memenangkan set kedua. Tapi Aldila/Christo tidak mau terlalu memikirkan set kedua dan lebih memilih fokus di set ketiga. Pada set ketiga Aldila/Christo pun unggul dan meraih medali emas. 

"Set ketiga itu kan super tie break jadi poinnya itu cepat, jadi kami harus bermain lebih agresif dari mereka karena kalau kami kehilangan satu dua kesempatan itu aja sudah berbeda. Tapi untungnya dari awal kami sudah unggul," kata Aldila.

Sejak awal set terakhir Aldila/Christo memang sudah unggul lebih dulu dari Luksika/Sonchat. Pasangan ganda campuran Indonesia sempat unggul 4-1 di awal set ketiga.

"Satu keuntungan pas tie break itu sudah unggul itu, ketegangannya itu berbeda ya, tapi ya untungnya kami bisa bermain dengan tenang mengambil poin 10-7," kata Aldila. 

Kemenangan ini menjadi medali emas kedua dari ganda campuran Indonesia sejak pasangan Yayuk Basuki/Suharyadi di Asian Games 1990 di Beijing. Butuh 28 tahun bagi Indonesia untuk mengulang prestasi yang sama. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement