Senin 02 Jul 2018 06:01 WIB

Pemerintah Yakin Bulu Tangkis akan Sumbang Emas

Tim bulu tangkis masih punya waktu untuk melakukan evaluasi kekuatan.

Rep: Fitriyanto / Red: Ratna Puspita
Kevin Sanjaya Sukamuljo (kanan) dan Marcus Fernaldi Gideon.
Foto: dok PBSI
Kevin Sanjaya Sukamuljo (kanan) dan Marcus Fernaldi Gideon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prestasi bulu tangkis Indonesia kembali terpuruk di nomor perorangan isai mengalami kegagalan pada ajang turnamen beregu, Piala Thomas dan Uber, beberapa waktu lalu. Pada ajang Malaysia Open 2018 yang baru saja berakhir, tak satu pun pebulu tangkis Indonesia meraih gelar juara.

Meski menurunkan pemain terbaik yang dimilikinya, Indonesia bahkan tidak bisa mengirimkan satu wakil pun di partai semifinal. Kegagalan beruntun ini tentu mengkhawatirkan. 

Sebab, Indonesia menaruh harapan besar dari cabor ini pada ajang Asian Games 2018 yang waktu pelaksanaannya semakin mendekat ini. Kendati demikian, Deputi IV Kemenpora bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Prof Mulyana mengaku tidak risau dengan hasil ini.

Ia masih yakin cabang yang langganan meraih prestasi dunia ini akan dapat memenuhinya targetnya saat pelaksanaan Asian Games pada 18 Agustus hingga 2 September mendatang. “Kami menargetkan satu medali emas. Saya yakin target tersebut masih dapat dicapai,” kata Mulyana, disela-sela  acara Fun Run Asian Games 2018, Ahad (1/7).

Mulyana juga meminta PP PBSI selaku induk cabor tidak perlu terlalu khawatir dengan kekalahan tersebut. Setelah kegagalan Thomas dan Uber serta Malaysia Terbuka yang tidak optimal, ia mengatakan, tim bulu tangkis masih punya waktu untuk melakukan evaluasi. 

“Asian Games masih bulan Agustus, jadi manfaatkan waktu  yang tersisa ini untuk  segera melakukan evaluasi,” kata dia. 

Ia mengatakan PP PBSi dapat mengevaluasi kondisi atlet Indonesia dan menganalisa kekuata lawan. Ia juga meminta PP PBSI meningkatkan fokus, dan memastikan motivasi atlet tidak menurun.

"Jangan sampai kegagalan yang dialami secara beruntun ini, sebagai penurunan motivasi dan percaya diri atlet. Saya masih yakin dengan bulu tangkis, yang terpenting tetap waspada, fokus, kesiapan mental bertanding, manfaatkan tenaga psikologi,” kata dia. 

Mulyana mengatakan tim bulu tangkis juga bisa mengambil sisi positif dari kegagalan ini. Dengan kegagalan termasuk kekalahan ganda nomor satu Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Indonesia dapat menjadi lebih waspada.

“Sebaliknya, para lawan kita bisa jadi akan meganggap remeh. Nanti saat Asian Games 2018 pemain kita jangan lengah lagi,” kata dia. 

Dalam waktu dekat ini, pemerintah akan memanggil semua cabor. Termasuk cabang bulu tangkis untuk melakukan pemetaan kekuatan di Asian Games 2018. 

“Kami akan panggil untuk bicara target. Dari situlah kita akan tahu, posisi semua cabor di Asian Games nanti. Berapa target realistis nya. Sejauh ini, target bulu tangkis masih realistis,” kata Mulyana. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement