Kamis 30 Aug 2018 02:08 WIB

Indonesia Catat sejarah Baru di Dunia Olahraga Asia Tenggara

Asian Games merupakan momentum kebangkitan olahraga Indonesia.

Rep: Maspril Aries/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Inasgoc, Erick Thohir bersiap membawa obor Asian Games2018  dalam acara Torch Relay Asian Games 2018 di  Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/8).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua Inasgoc, Erick Thohir bersiap membawa obor Asian Games2018 dalam acara Torch Relay Asian Games 2018 di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG – Banyak pihak yang memuji pelaksanaan Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta–Palembang. Pujian datang tidak hanya dari dalam negeri tapi juga dari banyak negara di dunia, mereka menyatakan Indonesia sukses menjadi tuan rumah pesta olahraga negara-negara Asia yang ke-18.

Sukses Indonesia menyelenggarakan Asian Games 2018 juga diikuti prestasi atlet Indonesia yang mampu mendulang medali emas melebihi target yang ditetapkan. Ketua Panitia Pelaksana Asian Games atau INASGOC Erick Thohir mengaku gembira dengan capaian prestasi atlet-atlet Indonesia pada Asian Games 2018 yang sudah melampaui target yang ditetapkan.

“Saatnya kita kembali menjadi macan Asia. Setelah ini kita harapkan bisa meneruskan ke SEA Games 2019 Filipina dan Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang. Kalau dulu kita biasanya hanya meraih satu medali emas di Olimpiade, maka sekarang setidaknya dua tiga medali emas,” kata Erick Thohir kepada wartawan saat dijumpai di stasiun LRT Jakabaring, Rabu (29/8).

Menurut Erick Thohir yang juga Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), sejak bersama pengurus cabang olahraga, KOI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga telah sepakat untuk berjuang mencapai target. “Sukses penyelenggaraan tidak akan berarti tanpa prestasi atlet Indonesia,” ujarnya.

Erick Thohir menjelaskan, saat ini atlet Indonesia sudah berhasil mencatat sejarah baru sebagai negara Asia Tenggara yang paling sukses di kancah Asian Games. “Ini sejarah, karena sebelumnya Thailand hanya mampu mengumpulkan 24 medali emas di tahun 1998, sedangkan kita masih sudah meraih 30 medali emas dan masih ada peluang untuk bertambah,” katanya.

Erick Thohir percaya bahwa hal ini merupakan momentum kebangkitan olahraga Indonesia dan saatnya Indonesia kembali menjadi macan Asia di olah raga. Menjawab pertanyaan wartawan tentang peluang Indonesia menjadi penyelenggara Olimpiade, menurut Erick Thohir tersebut bisa terwujud bila prestasi olahraga juga mendunia. “Untuk menyelenggarakan olimpiade, prestasi juga sudah harus di level dunia,” jawabnya.

Dia bersyukur karena pada Asian Games kali ini prestasi Indonesia menjadi sorotan banyak pihak. “Presiden International Olympic Committee sudah menyatakan kepastiannya datang ke Indonesia. Dijadwalkan pada 1 September pagi akan bertemu Presiden Joko Widodo di istana. Untuk Olimpiade 2032 rasanya wajar untuk ikut bidding,’’ ujarnya.

Sebelumnya Indonesia akan mencoba menawarkan diri untuk jadi tuan rumah Olimpiade 2032. Kedatangan Presiden International Olympic Committee (IOC) Thomas Bach menjadi kesempatan bagus bagi Indonesia. Sukses penyelenggaraan dan prestasi pada Asian Games XVIII – 2018 akan menaikkan posisi tawar Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement