Senin 27 Aug 2018 18:34 WIB

Menpora Apresiasi Kinerja Luis Milla

Ia hanya mendengar Milla didukung penuh dari suporter dan juga pemain timnas.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih timnas Indonesia U-23 Luis Milla mengawasi para pemain saat mengikuti latihan di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/4).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Pelatih timnas Indonesia U-23 Luis Milla mengawasi para pemain saat mengikuti latihan di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Imam Nahrawi turut berkomentar tentang masa depan pelatih Indonesia Luis Milla Aspas. Milla sudah berada di pengujung masa kontrak untuk melatih timnas senior dan timnas U-23.

PSSI mengontrak pelatih asal Spanyol itu sampai Asian Games 2018 selesai. Sejauh ini, Imam mengapresiasi tim yang dilatih Milla, terutama di Asian Games saat skuat Garuda Muda mampu berjuang sampai babak 16 besar.

Baca Juga

"Racikan tim (Luis Milla) sudah jadi. Konsolidasi sudah kelihatan, suporter luar biasa. Kepercayaan terhadap timnas Indonesia meningkat. Ini harus dilanjutkan," kata Imam di Media Press Centre, di Senayan JCC, Jakarta, Senin (27/8).

Imam tidak memberikan pernyataan gamblang tentang kelanjutan masa depan mantan pelatih timnas U-19 Spanyol itu di Indonesia. Ia hanya mendengar Milla mendapatkan dukungan penuh dari suporter dan juga pemain timnas.

Menpora terkesan tidak mau ikut campur untuk urusan keputusan memperpanjang atau melepas Milla. Ia hanya mengapresiasi kinerja mantan pemain Real Madrid dan Barcelona itu yang sudah berhasil menancapkan fondasi timnas.

Milla mulai melatih skuat Garuda sejak awal 2017 lalu tak lama setelah kepengurusan Edy Rahmayadi di PSSI terbentuk. Ia dikontrak sampai pelaksanaan Asian Games 2018. Tidak ada informasi detail berapa nilai kontrak atau gaji yang diperoleh Milla. Tapi pelatih 52 tahun yang juga pernah membesut Real Zaragoza itu disebut-sebut menerima gaji senilai mencapai ratusan juta per bulan.

Bila kontrak Milla tidak diperpanjang, maka ada indikasi penyebabnya karena Indonesia memperhitungkan akan mencari pelatih baru yang gajinya lebih rendah.

Imam mengatakan, pemerintah tidak lepas tangan membantu persoalan dana untuk sepak bola Indonesia termasuk dalam hal membayar gaji pelatih.

Kenyataannya selama ini, kata Imam, pemerintah sudah mengucurkan uang negara miliaran rupiah untuk persiapan timnas, termasuk untuk menghadapi Asian Games 2018 ini. "Pemerintah bukan lagi akan membantu. Pemerintah selama ini selalu membantu. Tidak hanya sepak bola, tapi semua cabang olahraga," ujar dia.

Politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyebut telah menerima pesan dari Sekjen PSSI Ratu Tisha mengenai kegagalan Indonesia melangkah ke perempat final Asian Games. Stefano Lilipaly dan kawan-kawan tersingkir di babak 16 besar setelah kalah adu penalti dari Uni Emirat Arab.

Bagi Imam, kekalahan Indonesia di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Jumat (24/8) lalu, merupakan kekalahan terhormat. Ia menyebut Indonesia dikalahkan oleh 12 orang pemain UEA. Skor pertandingan di waktu normal adalah 2-2. Dua gol UEA dicetak hasil hadiah penalti dari wasit kontroversial asal Australia Evan Shaun Roberts. Sementara gol Indonesia dicetak lewat Beto Goncalves dan Stefano Lilipaly. Dua gol Indonesia dari open play.

"Saya apresiasi perjuangan timnas, sangat luar biasa. Buat gol tanpa hadiah penalti, gol dari keringat hasil perjuangan, bukan pemberian dari wasit. Ini menggembirakan. Kemenangan mereka (UEA) karena pemainnya 12 orang, sama wasit satu lagi," kata Imam menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement