REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pebulu tangkis tunggal putra indonesia, Jonatan Christie langsung merebahkan badannya ke lapangan setelah smes kerasnya gagal dikembalikan oleh Shi Yuqi. Angka di papan skor menunjukkan 21-17 pada gim ketiga.
Berakhirlah perjuangan Jojo, panggilan akrab Jonatan, selama lebih dari satu jam untuk mengantarkan pemain Cina unggulan pertama tunggal putra bulu tangkis Asian Games 2018 itu pulang ke negaranya lebih awal. Padahal, partai final tunggal putra baru akan dimainkan pada 28 Agustus mendatang.
Secara keseluruhan, Jojo mengungguli Yuqi dengan 21-19, 19-21, 21-17. Pertandingan keduanya memang berlangsung ketat sejak gim pertama dan sering terjadi angka imbang hingga di 19-19. Jojo yang kembali memegang servis langsung cepat menutup gim ini 21-19.
Memasuki gim kedua angka ketat selalu terjadi. Skor kembar pun kerap dibuat kedua pemain, 12-12, 13-13, sebelum Yuqi terus memimpin dengan selisih tipis hingga 21-19.
Gim ketiga situasinya nyaris sama. Jojo sempat memimpin 16-12 namun Yuqi mendekatinya menjadi 16-15. Tapi kemudian Jojo bermian kian taktis untuk membuat pontang-panting Yuqi dan menyudahi gim ini 21-17.
"Saya bikin pukulan-pukulan yang mengagetkan Yuqi, dan itu yang membuat dia tak bisa mengembalikan bola-bola saya," kata Jojo dalam jumpa media di mixed zone.
Menurut Jojo, ia sudah mempersiapkan diri untuk bertarung habis-habisan dengan Yuqi yang menempati unggulan pertama dan kini ada di peringkat dua dunia.
"Setiap bermain dengan pemain Cina tidak akan mudah. Mereka alot, bisa tujuh sampai 15 pukulan baru mati. Oleh karenanya saya sudah siap main mati-matian," kata pemegang peringkat 15 dunia ini.
Di perdelapan final Sabtu (25/8), Jojo akan menghadapi pemain Thailand Khosit Phetpradab. "Dia salah satu pemain bagus. Saya harus tetap fokus seperti hari ini," katanya.
Selain Jojo, Indonesia juga masih menyisakan Anthony Sinisuka Ginting yang pada siang harinya mengalahkan Mehran Shambazi (Iran) 21-9, 21-8. Di perdelapan final Sabtu, Ginting akan menantang unggulan kedua Kento Momota (Jepang).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
