Ahad 19 Aug 2018 18:37 WIB

Dukungan Penonton Indonesia Tumbuhkan Kepercayaan Diri Defia

Penonton menyanyikan penggalan lagu

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Indira Rezkisari
Atlet taekwondo putri Indonesia Defia Rosmaniar melakukan selebrasi seusai meraih medali emas dalam cabang taekwondo nomor poomsae Asian Games 2018 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Ahad (19/8).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Atlet taekwondo putri Indonesia Defia Rosmaniar melakukan selebrasi seusai meraih medali emas dalam cabang taekwondo nomor poomsae Asian Games 2018 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Ahad (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet Taekwondo Indonesia, Defia Rosmaniar, mengaku dukungan yang diberikan para penonton di venue Taekwondo Asian Games 2018, meningkatkan kepercayaan dirinya. Defia sukses menjadi peraih medali emas pertama buat kontingen Indonesia di ajang Asian Games lewat kemenangan di nomor Poomsae Tunggal Putri cabang Taekwondo dalam laga yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Ahad (19/8).

Dukungan memang terus diberikan para ratusan  penonton  Indonesia di arena venue Taekwondo. Mulai sorak-sorai, hingga penggalan bait terakhir lagu "Padamu Negeri" terus berkumandang saat Defia tampil. Puncaknya saat Presiden Joko Widodo hadir di venue untuk mendukung Defia secara langsung, tepatnya saat Defia berada di babak semifinal

photo
Atlet taekwondo putri Indonesia Defia Rosmaniar turun di cabang taekwondo nomor poomsae Asian Games 2018 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Ahad (19/8).

Di atas arena, Defia pun mampu tampil apik. Melewati adangan atlet Taekwondo Korea Selatan, Yun jihYe, di babak semifinal, Defia melangkah ke babak final. Di partai puncak, Defia berhasil mengalahkan atlet taekwondo asal Iran, Marjan Salahshauri, dengan raihan poin rata-rata, 8.690, berbanding 8.470.

Defia pun mengakui, dukungan yang diberikan kepada dirinya kian meningkatkan kepercayaan dirinya. ''Makin ke sini, malah makin deg-degan, tapi bukan karena takut (sama lawan) Termyata banyak banget orang di sini. Ya tapi itu malah bikin pede aku,'' kata Defia seusai laga final kepada wartawan, Ahad (19/8).

Defia menuturkan, selama perjalanan kompetisi dari babak penyisihan hingga babak final, lawan terberat adalah atlet dari Iran dan Korea Selatan. Namun, akhirnya Defia bisa mengatasi kedua atlet tersebut. ''Di pikiran aku cuma bisa dan bisa (mengalahkan mereka),'' ujarnya.

photo
Atlet taekwondo putri Indonesia Defia Rosmaniar melakukan sujud syukur seusai meraih medali emas dalam cabang taekwondo nomor poomsae Asian Games 2018 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Ahad (19/8).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement