Rabu 15 Aug 2018 21:35 WIB

Palestina Taklukkan Indonesia

Hasil ini menempatkan Garuda Muda di peringkat ketiga Grup A dengan nilai tiga.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Israr Itah
Pesepakbola Timnas Indonesia Irfan Jaya (kiri) berebut bola dengan pesepakbola Timnas Palestina Ahmed Qatmish pada babak penyisihan Grup A cabang sepak bola Asian Games 2018 di Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/8).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pesepakbola Timnas Indonesia Irfan Jaya (kiri) berebut bola dengan pesepakbola Timnas Palestina Ahmed Qatmish pada babak penyisihan Grup A cabang sepak bola Asian Games 2018 di Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Timnas Indonesia U-23 menelan kekalahan pertamanya pada pertandingan Grup A cabang sepak bola putra Asian Games 2018. Tim asuhan Luis Milla Aspas harus mengakui keunggulan Palestina U-23 dengan skor 1-2 pada pertandingan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (15/8) malam.

Hasil ini menempatkan Garuda Muda di peringkat ketiga Grup A dengan nilai tiga. Namun peluang tim Merah-Putih lolos masih terbuka. Asalkan bisa mengalahkan Laos dan Hongkong pada dua laga selanjutnya, Indonesia dipastikan lolos, minimal sebagai grup.

Sementara Palestina berada di puncak Grup A dengan nilai tujuh dari tiga laga. Hongkong menempati posisi kedua dengan nilai enam dari dua pertandingan.

photo
Klasemen sementara Grup A

Jalannya laga

Indonesia mengawali laga dengan hati-hati. Para penggawa Palestina pun menunggu kesempatan mencuri bola dari penguasaan tuan rumah. Baru lima menit pertandingan, upaya para pemain tamu mencuri bola dari kaki penggawa Indonesia berujung pelanggaran. Gelandang Muhammed Rashid menjegal keras Septian David saat mencoba melakukan serangan.

Aksi Rashid membuat Septian terjungkal di areal Palestina. Wasit mengeluarkan kartu kuning pertama dan memberikan sepakan bebas untuk Indonesia. Namun kesempatan membuat gol tak terjadi. Justru pada menit keempat, gelandang Palestina Mahmoued Abuwarda lolos dari jebakan offside dan membuat peluang membuka gol. Beruntung, upaya tersebut gagal.

Skor masih 0-0 sampai menit ke-10. Indonesia dan Palestina sama-sama menguasai lini tengah. Sampai menit ke-14, serangan cepat Palestina ke lini pertahanan Indonesia berujung penalti. Gelandang bertahan Zulfiandi tertangkap wasit menyentuh bola di areal 12. Wasit menunjuk titik putih. Palestina menunjuk Mohamed Darwis menjadi algojo. 

Namun kiper Andritany Ardhiyasa berhasil menggagalkan eksekusi.   Sayang Odday Dabbagh berhasil mendapat bola muntahan. Pemain bernomor punggung sembilan itu cepat melepas sepakan akurat ke gawang Indonesia. Andritany yang masih dalam posisi tersungkur tak sanggup menghalau bola dan membiarkan bola masuk ke sarangnya, dan gol. Palestina membuka keunggulan 1-0. 

Tertinggal satu gol, membuat Indonesia mulai bermain agresif. Sampai menit ke-20, pemain depan Garuda mencatatkan dua peluang. Pada menit ke-18, sundulan Lilipaly ke gawang Palestina terlalu tinggi dari atas mistar. Pada menit ke-19, kemelut di depan gawang Rami Hamada memberi kesempatan bagi Hansamu Yama Pranata mencetak gol. Sayang, upaya dari sang kapten Garuda itu  gagal. 

Kerja keras Indonesia membayar selisih gol baru terwujud pada menit ke-22. Berawal dari sepak pojok, Febri mengimkan bola ke kotak 16 Palestina. Ada Muhammad Hargianto yang menerima umpan dan mengirimkan bola kembali ke Irfan Jaya yang berada di area kanan penalti tim tamu. Irfan dikawal dua pemain Palestina. Namun pemain Persebaya Surabaya itu menciptakan ruan tembak sebelum melepaskan tendangan mendatar ke sudut bawah gawang. Kiper Hamada mencoba mengahalau namun bola melaju lebih deras untuk membuat skor 1-1.

Lilipaly hampir membawa Indonesia unggul pada menit ke-23. Berawal dari Irfan Jaya umpan lambung dari sisi kanan, Lilipaly menyambut dengan tandukannya. Sayang, bola hanya mengenai tiang gawang. Skor tetap imbang 1-1 sampai setengah jam pertandingan.

Gawang Indonesia kembali terancam pada menit ke-34. Striker Yousef lolos dari jebakan offside. Pemain bernomor punggung 10 itu sudah berhadap-hadapan dengan Andritany. Akan tetapi bek tangguh Ricky Fajrin berhasil melakukan aksi sapu bersih. Skor tetap imbang saat Milla menarik Septian David pada menit ke-37. Gelandang Ilham Udin Armayn masuk menggantikan.

Lima menit sebelum turun minum, Indonesia punya dua peluang memperbesar skor. Akan tetapi tak ada yang berhasil. Sampai menit ke-45, angka papan skor tetap imbang. 

Memasuki babak kedua, Indonesia coba menekan. Namun perlawanan Palestina mampu menggagalkan. Ceroboh pemain belakang Indonesia kembali menguntungkan Palestina. Pada menit ke-50, striker Mohammed Darwish kembali lolos dari jebakan offside saat menerima umpan dari lini tengah. Pemain bernomor punggung 20 itu dengan lekas melepas sepakan keras kaki kiri dari sudut sempit yang tak bisa ditahan Andritany.

Di saat butuh gol, Indonesia kehilangan Irfan Jaya yang kesakitan setelah dilanggar. Milla menurunkan Saddil Ramdani menggantikan Irfan. Tak lama setelah itu, giliran bek kiri Bagas Adi Nugroho tergelak dan kembali memaksa tim medis ke tengah lapangan. Milla pun terpaksa mengganti Bagas dengan Rezaldi Hehanusa. 

Masuknya Rezaldi menandai pergantian pemain yang ketiga kalinya bagi Indonesia. Sebab pada menit ke-37, Milla sudah melakukan pergantian sekali. Ilham masuk menggantikan posisi gelandang tengah Septian David Maulana. Pelatih Palestina, Ayman Sandouqa baru merespons pergantian tersebut pada menit ke-60.

Lepas itu Indonesia mencari cara kembali membalas gol. Tapi upaya tersebut berhasil patah di kaki para pemain lawan. Palestina, pada menit ke-68 memperbarui lini serangnya dengan menarik striker Mohammed Darwish dan memainkan pemain serang Shehab Qumbor. Pada menit ke-70, tercatat lebih dari tiga kali peluang Indonesia kembali menyamakan kedudukan. Pada menit ke-73, tendangan bebas Rezaldi Hehanusa hanya sisi luar gawang Palestina. Enam menit berselang, Saddil melepas umpan matang ke kotak 16. Sayangn, Lilipaly yang semestinya menyambut dengan kaki kiri memilih menahan dengan kaki kanan. Bola hanya mengenai sedikit kaki pemain yang besar di Belanda itu dan meninggalkan lapangan. Lilipaly tampak menyesali peluang emas yang terbuang tersebut.

Permainan Indonesia mulai tak menentu pada lima menit terakhir waktu normal. Para penggawa Garuda kerap kehilangan bola dan sering melepas umpan lambung langsung ke kotak penalti yang dengan mudah dihalau para pemain Palestina. Hingga tambahan waktu tiga menit berakhir, Palestina berhasil mengamankan kemenangan penting.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement