REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Polri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian meminta masyarakat juga mendukung Polri menyukseskan penyelenggaraan Asian Games membantu Polri yang bergerak di bidang keamanan. Tito menyebut yang tidak mendukung penyelenggaraan Asian Games sebagai penghianat bangsa.
"Ini menyangkut nama baik bangsa dan negara sehingga setiap orang yant merasa bangsa dan negara harus berkontribusi. Paling tidak tidak mengganggu, mengamankanlah. Kalau tidak mendukung artinya berkhianat terhadap bangsa," ujar Tito di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Selasa (7/8).
Tito mengungkapkan Polri melakukan antisipasi terhadap empat isu utama, yakni terorisme, kemacetan, kejahatan jalanan dan kebakaran hutan dan lahan, khusus di Palembang, Sumatera Selatan. Empat isu tersebut, kata dia, sudah diantisipasi oleh Polri.
Ratusan terduga teroris telah ditangkap. Ribuan pelaku kejahatan jalanan pun telah ditangkap Polda Metro Jaya. Untuk arus lalu lintas, Korps Lalu Lintas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan berbagai skenario. "Prinsip kita maksimal lah untuk melakukan escort atau pengawalan atlet," ujar Tito.
Sedangkan untuk kebakaran hutan, Polri sudah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait untuk memantau titik api. Tito mengatakan, koordinasi antar instansi sudah terbentuk sehingga bila ada titik api, maka dapat segera diatasi sehingga tidak terjadi kebakaran.
Tito menambahkan, seluruh upaya itu tidak akan berhasil bila masyarakat tidak ikut mendukung Asian Games yang akan dibuka pada 18 Agustus 2018.
"Ini mudah-mudahan dengan upaya kita ini keamanan bisa kita atasi insya Allah, saya minta dukungan semua pihak karena sudah menyangkut bangsa dan negara bukan menyangkut pemerintah, polisi apalagi," ujar mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Sebelumnya, warga menandatangani banner dukungan untuk Asian Games 2018 saat hari bebas kendaraan bermotor di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (22/7).
Komunikonten (Institusi Media Sosial dan Diplomasi ) menggelar aksi kebangsaan berupa tandangan di atas banner dengan tujuan mengajak masyarakat untuk mensukseskan Asian Games 2018 di Jakarta Palembang dengan memberikan motivasi untuk atlet-atlet Indonesia yang berlaga di Asian Games.