Selasa 17 Jul 2018 01:29 WIB

Atraksi Udara Bakal Sambut Obor Asian Games di Yogyakarta

Obor yang dibawa dari India akan mendarat menggunakan pesawat Boeing milik TNI AU.

Rep: Fitriyanto/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pawai Obor ASIAN Games. Ketua Umum INASGOC Erick Thohir (kiri) bersama Direktur Ceremonies Inasgoc Herty Purba memamerkan Obor ASIAN Games 2018 sebelum konfrensi pers di Jakarta, Kamis (12/7).
Foto: Republika/ Wihdan
Pawai Obor ASIAN Games. Ketua Umum INASGOC Erick Thohir (kiri) bersama Direktur Ceremonies Inasgoc Herty Purba memamerkan Obor ASIAN Games 2018 sebelum konfrensi pers di Jakarta, Kamis (12/7).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lima pesawat tempur T-50 milik TNI Angkatan Udara akan melakukan berbagai atraksi udara menyambut kedatangan Obor Asian Games 2018 di banda Adi Sucipto, Yogyakarta, Selasa (17/6). Obor tersebut dibawa langsung dari India oleh ketua INASGOC Erick Thohir dan legenda bulu tangkis Indonesia Susi Susanti menggunakan pesawat Boeing 737 400 milik TNI AU.

“Pesawat tempur T-50 yang di terbangkan dari Madiun Jawa Timur ini akan melakukan berbagai atraksi udara di langit Lanud Adi Sucipto untuk menghibur masyarakat Yogyakarta yang menyaksikan langsung kedatangan Obor Asian Games 2018,” ujar Direktur Ceremony Herty Purba, kepada Republika, Senin (16/7).

Selain dari pesawat tempur T-50, atraksi atlet paralayang bermotor di udara dan barongsai di darat juga turut memeriahkan. Setelah diterima di Bandara Adi Sucipto, api langsung dibawa menuju Museum Dirgantara Yogyakarta untuk diinapkan. Baru pada keesokan harinya akan digabungkan dengan api abadi dari Mrapen yang diambil pada Rabu (18/7) pagi pukul 08.00 WIB.

Pengambilan api di Mrapen menurut Herty, akan dilakukan oleh mantan atlet tenis Yustejo Tarik. “Yustejo akan mengambil api dari Mrapen, dan rencanya akan diserahkan kepada Menko PMK Puan Maharani," kata dia. “Kemudian api dari Mrapen akan dibawa ke Prambanan, melewati Simpang Lima Semarang, dan akan diterima di Kantor Gubernur Jawa Tengah."

Sementara api obor dari India yang ada di Museum Dirgantara menurut Herty, akan dibawa ke Candi Prambanan melalui Candi Boko. Kedua api ini akan disatukan di lokasi tersebut oleh Susy Susanti dan Yustejo Tarik. “Nantinya saat konser di Candi Prambanan, sebelum diserahkan ke Wakil Presiden, Susy membawa api dari India, dan Yustejo membawa api dari Mrapen kedua api tersebut disatukan," ujarnya

Obor Asian Games 2018 yang telah disatukan tersebut akan mulai diarak pada Kamis (19/7) di Kota Yogyakarta. Diawali dari Tugu Yogyakarta, dimana Susy Susanti akan jadi pelari pertama. "Rencananya Menlu Retno Marsudi, Kapolda DIY, serta artis Rio Febrian turut serta menjadi pelari dalam kirab obor di kota pertama ini” ujar Herty.

Api kemudian akan melakukan perjalanan ke seluruh Indonesia dengan total jarak tempuh sejumlah 18.000 km, melalui 50 kota di 18 provinsi sebelum tiba di Gelora Bung Karno Main Stadium di Jakarta untuk upacara pembukaan Asian Games ke-18 pada Sabtu, 18 Agustus.

Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 Erick Thohir mengatakan Kirab Obor Asian Games 2018 merupakan salah satu momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia. Dalam seremoni penyerahan api abadi, suguhan tari kecak api yang mengisahkan sendra tari Ramayana dijadikan simbol kesiapan menggelar Asian Games 2018.

"Ini adalah momen penting untuk kita tunjukkan keindahan budaya dan magnet pariwisata Indonesia. Belum lagi, api akan kita bawa ke berbagai penjuru nusantara. Kami percaya kegiatan ini dapat membantu promosi pariwisata Indonesia yang mampu datangkan wisatawan-wisatawan mancanegara,” kata Erick.

Erick juga mengatakan bahwa Kirab Obor ini bertujuan untuk menyebar luaskan semangat Asian Games 2018 ke seluruh penjuru Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar demam Asian Games dapat menjangkau seluruh rakyat Indonesia dan mau memberikan dukungan kepada atlet Indonesia yang akan berjuang demi merah putih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement