Jumat 18 May 2018 13:38 WIB

Rhenald Kasali: Asian Games 2018 Geliatkan UMKM Indonesia

Cendera mata Asian Games 2018 dipercaya akan menjadi primadona.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pegawai berjaga di both official merchandise Asian Games 2018 usai launcing di Mall Senayan City, Jakarta, Jumat (23/3).
Foto: Republika/Prayogi
Pegawai berjaga di both official merchandise Asian Games 2018 usai launcing di Mall Senayan City, Jakarta, Jumat (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhelatan akbar Asian Games 2018 sebentar lagi akan dimulai. Gegap gempita Asian Games 2018 semakin hari semakin terasa. Antusiasme masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta dan Palembang, menyambut pesta olahraga se-Asia untuk yang kedua kalinya di Indonesia semakin terasa.

Sumber daya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan Asian Games 18 pastinya tidaklah sedikit, baik dari sisi materi maupun non-materi. Namun, yang dikeluarkan oleh negara untuk Asian Games 18 ini akan sangat bermanfaat bagi rakyat Indonesia. Salah satunya adalah manfaat yang dirasakan pada sektor UMKM Indonesia.

Rhenald Kasali, Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Indonesia mengatakan, dengan kucuran dana yang besar untuk Asian Games 2018 sudah pasti akan memicu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Terkait dengan UMKM, setiap ada kegiatan yang menarik banyak orang datang baik atlet, masyarakat, atau panitia pasti akan membuka peluang ekonomi misalnya oleh-oleh Biasanya, banyak dari pengunjung yang ingin membawa cendera mata dari daerah tersebut sebagai kenang-kenangan," kata Rhenald.

Bukan hanya cendera mata, melainkan juga destinasi wisata dan MICE. Bahkan, ia menilai pihak luar bisa berinvestasi dan menjadi bagian dari rantai pasok global.

Cendera mata Asian Games 2018 dipercaya akan menjadi primadona bagi para atlet, ofisial maupun tamu lainnya sebagai barang kenangan. Salah satu UMKM yang ditunjuk oleh Panitia Pelaksana Asian Games 2018 adalah Du'Anyam, sebuah UMKM yang memproduksi kipas, topi, coasters, gelang, dompet kartu, tas lipat dan bag tag. Menariknya, semua cendera mata tersebut menggunakan anyaman daun lontar sebagai material utama dan dihasilkan oleh ketrampilan tangan ibu-ibu di Flores.

"Terlibat dalam acara sebesar Asian Games 2018 juga memberikan dampak positif kepada ibu- ibu penganyam kami di Flores dan di daerah baru yang kami dampingi. Ibu- ibu semakin termotivasi untuk membuat karya anyaman yang terbaik, belajar membuat produk baru yang diinginkan oleh pasar dan yang terpenting adalah melestarikan kembali kerajinan anyaman yang sudah mulai ditinggalkan," kata Melia Winata pemilik Du'Anyam.

Ia menambahakan, dengan adanya Asian Games 2018, penjualan dan pendapatan UMKM Indonesia bisa meningkat karena adanya peningkatan kebutuhan produk cendera mata baik dari dalam negeri maupun oleh tamu luar negeri. Selain dari itu, para UMKM yang berkesempatan untuk bisa menjadi official merchandiser Asian Games 2018 seperti Du'Anyam jadi semakin terpacu untuk meningkatkan kualitas serta kapasitas produksinya

"Untuk produk Du'Anyam, kami sudah memproduksi 4.500 produk dan menargetkan untuk bisa menjual 30 ribu produk hingga akhir tahun. Menurut kami tentunya ada dampak Asian Games baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pertumbuhan UMKM Indonesia," jelas Melia.

Rhenald Kasali menambahkan bahwa pelaksanaan Asian Games 2018 tentunya akan memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia, tetapi perhelatan ini hanya akan berlangsung beberapa minggu di daerah tertentu. Untuk itu harus lebih kreatif agar kontribusinya merata.

"Dampak multiplier effect dari Asian Games terhadap masyarakat Indonesia tidak hanya terjadi dalam sekejap, multiplier effect terjadi di beberapa sektor, mau pilih yang mana, promosinya, pemberitaan, penginapan tempat wisata yg baik dan LRT. Saran saya agar lebih mendorong perekenomoian Indonesia, libatkan anak muda," kata Rhenald. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement