Selasa 05 Jun 2018 19:01 WIB

PBSI Optimistis Capai Target Asian Games 2018

PBSI ditargetkan pemerintah menyumbang satu emas.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Sekjen PBSI Achmad Budiharto (kanan) bersama Kabid Pembinaan dan Prestasi PBSI Susy Susanti (kiri), dan Atet bulutangkis Kevin Sanjaya hadir pada konferensi pers di Komplek PBSI Cipayung, Jakarta Tmur, Senin (14/8).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Sekjen PBSI Achmad Budiharto (kanan) bersama Kabid Pembinaan dan Prestasi PBSI Susy Susanti (kiri), dan Atet bulutangkis Kevin Sanjaya hadir pada konferensi pers di Komplek PBSI Cipayung, Jakarta Tmur, Senin (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kegagalan Indonesia pada ajang Piala Thomas dan Uber 2018 beberapa waktu lalu menimbulkan kekecewaan sekaligus kekhawatiran pencinta bulu tangkis Indonesia. Sebab, Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) ditargetkan menyumbang emas pada Asian Games 2018.

Akan tetapi, Sekretaris Jendral PP PBSI Achmad Budiharto optimistis mampu memenuhi target pemerintah, yakni merebut satu medali emas Asian Games 2018. “Wajar memang muncul rasa kecewa. Namun, saya kira dunia belum kiamat. Kalah menang dalam satu pertandingan itu suatu hal yang wajar dalam dunia olahraga,” kata Budiharto beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, di Piala Thomas lalu, Indonesia kalah dari Cina pada babak semifinal. Akan tetapi, sebelumnya di kejuaraan beregu Asia, Indonesia bisa mengalahkan Cina. Ia menegaskan, walaupun secara ranking pemain Indonesia kalah dari Cina, dalam pertandingan kalah dan menang bisa terjadi tanpa memperhatikan peringkat.

“Kami pasti akan evaluasi untuk perbaiki hasil lebih baik. Sejauh ini, persiapan menuju Asian Games 2018 semua sudah sesuai dengan yang direncanakan,” kata dia.

Ada usulan memanggil pelatih yang saat ini melatih negara lain di luar negeri. Ada juga yang meminta PP PBSI memberi kesempatan pemain bulu tangkis yang berada di luar Pelatnas Cipayung untuk bergabung. Budiharto mengucapkan terima kasih atas masukan yang diberikan oleh berbagai pihak. Namun, menurtu dia, hal itu sulit diwujudkan dalam waktu yang terlalu dekat ini.

“Untuk pelaih yang saat ini melatih di luar negeri, mereka pasti punya kontrak dan aturan dengan negara yang mengontraknya. Demikian kita juga memiliki peraturan sendiri mengenai perekrutan pelatih,” kata dia.

Budiharto juga menambahkan, kalau di pelatnas saat ini dihuni oleh pelatih-pelatih terbaik Indonesia yang telah melahirkan pemain dunia. Untuk ganda putra ada Herry IP, yang melahirkan banyak pemain ganda terbaik dunia. Ganda campuran dan ganda putri juga saat ini dilatih oleh pelatih terbaik, yang menghasilkan pemain-pemain terbaik dunia.

Solusi pemanggilan pelatih yang saat ini banyak melatih di luar negeri, menurut Budiharto, akan sulit untuk diwujudkan dalam waktu dekat.

Sementara itu, usulan untuk pemanggilan pemain di luar pelatnas, menurut dia, juga sulit diwujudkan. Menurut Budiharto, pemain bulu tangkis yang saat ini berada di dalam pelatnas adalah yang terbaik. 

Sebelum Asian Games digelar, ada dua turnamen besar yang akan diikuti para pebulu tangkis utama Indonesia, yakni Indonesia Open dan Kejuaraan dunia. Ia mengatakan akan melihat kesiapan pemain untuk menurunkan mereka.

Hingga saat ini sudah ada 20 negara yang akan mendaftar untuk mengikuti Asian Games 2018 cabang bulu tangkis. Akan ada tujuh nomor yang akan dilombakan, yakni tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, ganda campuran, beregu putra dan beregu putri. Untuk nomor perorangan, satu negara maksimal hanya boleh mengirimkan dua nama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement