Ahad 27 May 2018 20:20 WIB

Pembukaan Asian Games Dipersiapkan Sejak Setahun Lalu

Pembukaan ajang olahraga Asia itu menelan dana Rp 700 M.

Rep: Fitriyanto/ Red: Indira Rezkisari
Pembukaan ASIAN Games 2018. Deputi II Games Administration Francis Wanandi (kedua kiri), Koreografer Dany Malik serta Creative Director Opening Ceremony Asian Games Wishnutama (dari kiri)  memberikan keterangan pers terkait pembukaan Asian Games 2018 di Wisma Serbaguna, Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (27/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Pembukaan ASIAN Games 2018. Deputi II Games Administration Francis Wanandi (kedua kiri), Koreografer Dany Malik serta Creative Director Opening Ceremony Asian Games Wishnutama (dari kiri) memberikan keterangan pers terkait pembukaan Asian Games 2018 di Wisma Serbaguna, Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (27/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Acara pembukaan Asian Games 2018 yang akan digelar 18 Agustus 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan akan melibatkan ribuan seniman terbaik Indonesia. Francis Wanandi, deputi dua bidang administrasi dan pertandingan INASGOC, kepada media, Ahad (27/5) di kantor INASGOC Jakarta menyatakan acara pembukaan Asian Games 2018 Sudah dipersiapkannya satu tahun lebih.

"Kita sudah bersiap sejak satu tahun lalu. Semua bidang sudah mempersiapkan diri masing-masing. Kita juga selalu mendapat arahan dari OCA, yang punya standar tertentu, level Olimpiade, standar tinggi. Bahkan Presiden juga terlibat dengan memberikan ide," ujar Francis.

Francis menjelaskan acara pembukaan Asian Games 2018 tidak hanya akan disiarkan di 45 negara peserta tetapi negara lain, Amerika latin dan lainnya. "Pembukaan Asian Games 2018 sangat penting. Untuk memperkenalkan bangsa Indonesia di pentas dunia".

Francis menjelaskan dana yang dikeluarkan untuk pembukaan Asian Games 2018 nanti sebesar 55 juta dolar AS atau setara Rp 700 miliar. "Dengan dana besar tersebut kita punya tanggung jawab untuk menekan kesalahan menjadi nol persen. Sehingga selain kita melibatkan tenaga terbaik dalam negeri. Kita juga melibatkan tenaga asing. Itu jumlahnya hanya sedikit."

Wisnutama, penanggung jawab aspek kreatif Asian Games menyatakan seremoni pembukaan pesta olahraga tersebut merupakan kesempatan luar biasa. Terakhir Indonesia menggelar Asian Games pada tahun 1962.

"Bukan sekedar pembukaan, namun momentum bagi sebuah bangsa, konten budaya lokal menjadi kekuatan sehingga jadi daya tarik untuk dunia luar. Momentum bangsa yang menarik, dan membanggakan bangsa ini," katanya.

Wisnutama menambahkan sudah sejak lama melibatkan, pekerja seni lokal. Ada Adi MS, Deni Malik, dan lainnya. Bukan sekedar pekerja seni, tetapi perusahaan lokal pendukung juga dilibatkan.

"Kita pastikan nanti akan ada Panggung terbesar dunia. Panggung yang akan kita bangun nanti dipastikan belum pernah ada di dunia, panggung terbesar dan tertinggi, kita sudah pernah riset untuk ini," lanjutnya.

Sementara itu Dynand Fariz, Presiden Jember Fashion Carnaval, menyatakan bangga dapat terlibat di ajang besar ini. Dia mengaku mengikuti tender merancang kostum Asian Games sebelum akhirnya terpilih terlibat.

Perusahaan asing Five Currents dilibatkan untuk membantu pelaksanaan pembukaan demi suksesnya acara. Wisnutama menyatakan kehadiran Five Currents awalnya sempat ditolak.

"Awalnya sebagai anak bangsa dan seorang kreatif saya menolak kehadiran mereka. Namun setelah berpikir apakah harus memperkerjakan, ini hal yang wajar. Inggris kurang canggih apa dia juga gunakan asing, Cina pakai Steven Spielberg selama satu tahun saat pembukaan Olimpiade. Rusia juga melakukan hal yang sama. Jadi ini suatu yang biasa dalam dunia,"

Namun yang tidak bisa ditawar, lanjut Wisnu, adalah jangan sampai ada intervensi terhadap konten lokal di pertunjukan. Penggunaan Five Currents lebih karena faktor teknologi canggih di bidang pertunjukan, bukan dalam konten pertunjukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement