Senin 09 Apr 2018 16:15 WIB

Kemenpora Berdayakan Wirausahawan Muda Saat Asian Games

Penyelenggaraan Asian Games 2018 akan mempengaruhi pariwisata dan perdagangan.

Suasan jelang gelaran Asian Games 2018 di kawasan Kota Tua, Jakarta
Foto: Republika/Frederikus Bata
Suasan jelang gelaran Asian Games 2018 di kawasan Kota Tua, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan memberdayakan wirausahawan-wirausahawan muda ketika penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, pada 18 Agustus hingga 2 September.

"Kegiatan kami di Deputi I dan Deputi II tidak secara langsung mendukung pertandingan Asian Games ataupun Asian Para Games 2018, tetapi berupa kegiatan wirausahawan muda baik dalam bidang ekonomi kreatif ataupun pariwisata," kata Deputi I Bidang Pemberdayaan Kepemudaan Kemenpora Faisal Abdullah selepas upacara serah terima jabatan di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional, Cibubur, Jakarta Timur, Senin (9/4).

Deputi I Kemenpora, lanjut Faisal, juga mendukung sosialisasi serta pemberdayaan para pemuda sebagai sukarelawan Asian Games melalui seleksi yang ditetapkan Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc). "Kami juga akan menggelar kegiatan pengenalan budaya Indonesia kepada para perserta Asian Games sehingga Indonesia akan tampak sebagai tuan rumah yang baik bagi para tamu-tamu asing," kata dia.

Sementara, Deputi II Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Ni'am Sholeh yang juga menghadiri upacara serah terima jabatan itu mengatakan, kegiatan kewirausahawan muda yang mendukung Asian Games antara lain pembuatan batik bernuansa olahraga. "Kami juga melakukan pelatihan wirausahawan muda berbasis ekonomi kreatif serta pemberian dukungan pembiayaan bagi wirausawahan muda dan penggelaran pameran," kata Ni'am.

Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto mengatakan, penyelenggaraan Asian Games 2018 akan mempengaruhi pariwisata dan perdagangan selain kesuksesan peningkatan ekonomi kerakyatan di sekitar arena pertandingan dan wisma atlet. "Indikator dampak ekonomi Asian Games dapat dilihat dari kehadiran stan-stan usaha kecil dan menengah di sekitar komplek Gelora Bung Karno, Jakarta ataupun Jakabaring Palembang," kata dia.

Gatot menjelaskan, Indonesia berpeluang mendapatkan kunjungan wisata sebagai dampak Asian Games lebih banyak dibanding Asian Games Incheon 2014 menyusul biaya hidup di Indonesia lebih terjangkau dibanding Korea Selatan. "Keluarga atlet dan ofisial peserta Asian Games tentu tidak hanya belanja di sekitar GBK atau Jakabaring saja, tetapi di tempat-tempat lain," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement