Jumat 09 Feb 2018 16:43 WIB

Museum Seputar Kota Tua Siap Sambut Tamu Asian Games 2018

Paket wisata akan disiapkan untuk menarik wisatawan selama Asian Games.

Rep: Sri Handayani/ Red: Indira Rezkisari
Wisatawan berkunjung ke Museum Wayang yang berada di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Rabu, (3/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wisatawan berkunjung ke Museum Wayang yang berada di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Rabu, (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain mengebut pengerjaan revitalisasi Kali Besar untuk menyambut Asian Games 2018, museum-museum di bawah pengelolaan Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua telah direstorasi. Kawasan Kota Tua memang disiapkan sebagai destinasi wisata saat penyelenggaraan Asian Games 2018.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) DKI Tinia Budiati meminta agar faktor keamanan benar-benar diperhatikan. Ia tak ingin kasus kebakaran besar yang terjadi di Museum Bahari terulang. Peristiwa itu menyebabkan rusaknya bangunan dan berbagai peninggalan sejarah di dalamnya. "Sekarang (saya) sedang meminta tenaga ahli untuk sistem, mengecek kembali, mengaudit kembali sistem electricity yang ada," ujar dia di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (9/2).

Disbudpar akan bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran DKI untuk melihat dan mendata potensi kebakaran di tempat-tempat wisata DKI. Selain sistem perlistrikan, peralatan, material bangunan, dan konstruksi harus betul-betul aman. "Kemarin kasus di Museum Bahari banyak pelajaran yang diperoleh, penggunaan material yang dipakai untuk display pameran, dan sebagainya," ujar dia.

Kepala UPK Kota Tua Norviadi S Husodo mengatakan Pemprov DKI memang telah merestorasi beberapa gedung museum dan tempat bersejarah milik Pemprov. Kini pihaknya sedang mengupayakan agar gedung-gedung bersejarah yang dimiliki perorangan juga direnovasi. "Ada beberapa yang diimbau terutama milik perorangan untuk direnovasi, diperbaiki," kata dia.

Untuk menyambut Asian Games 2018, UPK Kota Tua juga menghadapi tantangan lain, yaitu penataan pedagang kaki lima (PKL). Norviadi mengatakan Dinas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kini sedang mengupayakan untuk menghidupkan lokasi binaan (lokbin) di Jalan Cengkeh, Kota Tua, sebagai sentra PKL.

Ia berharap, dengan hidupnya lokbin tersebut, trotoar di sekitar Kota Tua yang kini masih diokupasi PKL akan menjadi steril dan bisa dinikmati para wisatawan.

"Diupayakan clear jadi wisatawan bisa menikmati suasana. Untuk penataan itu perlu sinergi atau sinkronisasi antara unit terkait," kata dia.

Untuk menarik wisatawan, UPK Kota Tua juga bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata RI dan Disbudpar DKI. Ia mengatakan akan ada beberapa acara khusus yang dibuat berkaitan dengan perhelatan Asian Games 2018. Beberapa di antaranya adalah festival tempo dulu dan festival kuliner Jakarta.

Sementara, Tinia mengatakan telah menyiapkan berbagai paket wisata untuk menyiapkan Asian Games. Selain itu, ia juga memperkuat kegiatan-kegiatan promosi wisata.

Salah satu paket yang disiapkan adalah kunjungan khusus atau tur ke beberapa lokasi wisata. Hal ini akan dilakukan melalui kerja sama dengan Kementerian Pariwisata RI.

"Kita membuat kayak tur ke beberapa objek, bukan hanya museum Kota Tua, tapi juga kombinasi antara tempat wisata, belanja, kuliner," kata dia.

Kementerian Pariwisata bahkan merencanakan tur itu tidak hanya dilakukan di lingkup Jakarta, namun hingga ke daerah sekitar seperti Bogor dan Tangerang. Langkah-langkah ini diharapkan akan dapat mendorong tercapainya target untuk menggaet minimal 3,5 juta wisatawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement