Ahad 14 Jan 2018 21:03 WIB

Dewan Olimpiade Asia Pertajam 16 Poin Asian Games 2018

OCA puas atas kesiapan Jakarta dan Palembang sebagai tuan rumah Asian Games 2018.

Rep: Fitriyanto/ Red: Ratna Puspita
 Delegasi Olympic Council of Asia (OCA) dipimpin Ketua Coordination Committee OCA Tsunekazu Takeda bersama Vice President OCA Wei Jizhong didampingi Ketua INASGOC Erick Thohir, Sabtu (13/1) berkeliling meninjau venue Asian Games 2018 di komplek Jakabaring Sport City (JSC).
Foto: Republika/Maspril Aries
Delegasi Olympic Council of Asia (OCA) dipimpin Ketua Coordination Committee OCA Tsunekazu Takeda bersama Vice President OCA Wei Jizhong didampingi Ketua INASGOC Erick Thohir, Sabtu (13/1) berkeliling meninjau venue Asian Games 2018 di komplek Jakabaring Sport City (JSC).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki Games Year pada 2018, Dewan Olimpiade Asia (OCA) menggelar Coordination Committee Meeting (Coorcom) VIII di Sheraton Hotel, Jakarta, Ahad (14/1). Dalam pertemuan itu, OCA mempertajam pembahasan dan program aksi yang meliputi 16 poin penting terkait pelaksanaan pesta olahraga bangsa Asia di Jakarta dan Palembang, 18 Agustus-2 September mendatang.

Menurut Ketua Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir, pelaksanaan Coorcom pada awal tahun ini sangat krusial karena rapat tidak banyak lagi membahas rencana, tetapi langsung menetapkan program aksi terhadap poin-poin yang memerlukan finalisasi. "Mulai dari sports program yang langsung menentukan nomor pertandingan dan waktu pelaksanaan, lalu penetapan technical delegate, technical handbook, dan estimasi jumlah peserta, solusi transportasi untuk mempercepat pergerakan atlet dan ofisial dari athlete village ke competition venue, hingga Games Protocol," ujarnya.

Selain empat poin tersebut, rapat tersebut juga membahas informasi terbaru terkait rencana pelaksanaan test event Asian Games 2018 pada Februari mendatang, perkembangan venue, pemasaran, penyiaran, promosi, IT, volunteer, katering, medis dan antidoping, akreditasi, serta torch relay, upacara pembukaan dan penutupan Asian Games.

"Pada prinsipnya, OCA puas atas kesiapan Jakarta dan Palembang karena dari masukan terakhir yang disampaikan pada Coorcom VII, Agustus lalu, mereka sudah melihat kemajuan signifikan yang dilakukan Inasgoc, pemerintah pusat, dan juga Pemerintah Provinsi  Sumatra Selatan," kata Erick. 

Rapat OCA Coorcom VIII itu dihadiri para tokoh sentral OCA yang berkepentingan atas pelaksanaan Asian Games 2018. Mulai dari Vice President (honorary life) OCA Wei Jizhong, Vice President OCA Rita Subowo, Ketua OCA Coordination Committee Tsunekatzu Takeda, Direktur Asian Games Department Haider Farman, Direktur International & NOC Relations Vinod Tiwari, dan Manajer Protocol Department Mohammad Abdulhadi.

Sehari sebelum menggelar rapat di Jakarta, atau pada Sabtu (13/1), OCA juga mengunjungi Palembang untuk melihat perkembangan terkini dua venue yangmendekati tahap penyelesaian, venue menembak dan boling di Jakabaring Sport City. Delefgasi OCA juga mengadakan pertemuan dengan Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdindi Griya Agung, Palembang. 

"Dalam pertemuan di Palembang, selain terpuaskan atas perkembangan yang saya lihat di kota tersebut dan juga Jakabaring Sport City,saya mendapat banyak informasi positif akan teknis operasional yang akanditerapkan. Mulai dari LRT yang akan selesai pada bulan Maret, serta penanganansiaran terhadap 11 cabang olahraga yang akan dipertandingkan di kota itu," kata Tsunekatzu. 

Saat menyambut kunjungan OCA, Alex Noerdin kembali menegaskan persiapan Palembang menggelar Asian Games berada sudah sesuai rencana. Dia pun meyakini Sumatra Selatan akan menuntaskan segala persiapan tepat waktu.

“Termasuk LRT yang akan selesai pada Maret serta butuh waktu tiga bulan untuk conditioning sebelum beroperasi penuh pada Juni, serta venue roller sport dan skateboard yang dijanjikan akan selesai pada bulan yang sama.” 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement