Senin 08 Jan 2018 15:32 WIB

CdM: Asian Games Ajang Mengangkat Harkat dan Martabat Bangsa

Prestasi Asian Games 1962 jadi acuan dan motivasi para atlet untuk mengukir prestasi.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Israr Itah
Chef de Mission Kontingen Indonesia untuk Asian Games 2018 Syafruddin (kiri) bersama Ketua KONI Tono Suratman di Kantor KONI di Senayan, Jakarta, Senin (8/1).
Foto: Republika/Febrian Fachri
Chef de Mission Kontingen Indonesia untuk Asian Games 2018 Syafruddin (kiri) bersama Ketua KONI Tono Suratman di Kantor KONI di Senayan, Jakarta, Senin (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chef de Mission (CdM) atau Ketua Kontingen Indonesia untuk Asian Games 2018 Jakarta-Palembang Syafruddin menargetkan Indonesia meraih prestasi maksimal pada pesta olahraga Benua Asia empat tahunan itu. Syafruddin yang juga menjabat sabagai Wakapolri itu menyebut Asian Games adalah pesta olahraga bergengsi di level Asia. 

"Harga diri dan martabat bangsa ini bisa dihargai dunia internasional dengan prestasi di Asian Games," kata Syafruddin, usai bertemu Ketua KONI Tono Suratman di kantor KONI di Senayan Jakarta Selatan, Senin (8/1).

Syafruddin menapak tilas sepak terjang Indonesia pada Asian Games 1962 di mana Indonesia pertama kali menjadi tuan rumah Asian Games edisi keempat. Indonesia sebagai negara muda kala itu tampil sebagai runner up. Indonesia hanya kalah dari Jepang.

Polisi berpangkat komisaris jenderal itu mengatakan yang membuat Indonesia bangga bukan hanya soal perolehan medali. Tapi, nilai tawar Indonesia di mata internasional. (Baca: Datangi KONI, CdM Petakan Kontingen Indonesia di Asian Games)

Pada 1962, Indonesia masih tergolong negara yang sangat muda tapi dapat mengungguli negara-negara kuat di Asia. Ketika itu Indonesia merebut 11 medali emas. Yang artinya 11 kali atlet Indonesia membuat Bendera Merah Putih berkibar dan lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang di hadapan dunia untuk selebrasi kemenangan.

Syafruddin berkeinginan agar prestasi di tahun 1962 dapat menjadi acuan dan motivasi para atlet untuk mengukir prestasi. "Indonesia dikenal dunia karena dua momentum. Pertama karena proklamasi kemerdekaan, kedua karena Asian Games 1962," ujar Syafruddin.

Bekas wakapolda Sumatra Utara itu berharap semua anak bangsa mendukung Kontingen Indonesia di Asian Games 2018. Asian Games di mata Syafruddin bukan hanya ajang untuk organisasi atau stakeholder tertentu, melainkan juga semua anak bangsa. Pada Asian Games inilah, menurut Syafruddin, Indonesia berjuang untuk harga diri bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement