Ahad 06 May 2018 20:54 WIB

Strategi Pelatih Agar Owi/Butet Tetap Berjaya

'Yang paling utama tahun ini adalah Owi/Butet bisa emas di Asian Games.'

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Ratna Puspita
Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad
Foto: Humas PBSI
Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Pelatih ganda campuran PBSI Richard Mainaky menyadari usia pasangan bulu tangkis Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, sudah akan melewati masa emas. Saat ini, Owi berusia 30 tahun sedangkan Butet 32 tahun.

Untuk itulah, Richard sangat berhati-hati menjaga pasangan ganda campuran peringkat satu dunia ini sehingga grafik penampilan mereka tidak menukik. Richard mengungkapkan, Owi/Butet tidak akan selalu mengikuti kejuaraan-kejuaraan yang ada tahun ini.

Mantan pebulu tangkis dunia ini mengatakan, ada pembagian prioritas yang dilakukan kepada Owi/Butet sehingga keduanya tidak cepat lelah. Terlebih, Butet memiliki riwayat cedera lutut yang harus diperhatikan.

"Akan banyak absen, tetapi tentu yang paling utama tahun ini adalah Owi/Butet bisa emas di Asian Games," kata Richard di GOR Arie Lasut, Manado, Sulawesi Utara, Ahad (6/5).

photo
Pelatih ganda campuran PBSI Richard Mainaky saat berdiskusi dengan awak media di GOR Arie Lasut, Manado, Ahad (6/5). (Republika/Gilang Akbar Prambadi)

Richard berharap, Owi/Butet masih bisa bersama-sama memberikan prestasi hingga dua tahun ke depan. Richard tak mempermasalahkan jika kemudian pemilihan turnamen ini membuat poin Owi/Butet di peringkat dunia disusul pasangan lain.

"Yang terpenting tidak sampai keluar dari peringkat empat besar supaya dalam kejuaraan yang diikuti mereka tetap berada di posisi unggulan satu atau dua, karena ini akan menguntungkan mereka," kata Richard.

Owi dan Butet mulai berduet di lapangan pada tahun 2010. Sejak dipasangkan, keduanya sukses meraup limpahan gelar. Satu yang paling membanggakan adalah medali emas Olimpiade 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement