REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Dua hari sebelum laga perdana Grup A Piala AFF 2010, Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid meminta sepak bola tidak dipolitisasi. Namun saat laga Thailand versus Laos berlangsung pukul 17.00 WIB, Rabu (1/12), Stadion Utama Gelora Bung Karno justru terdapat spanduk beraroma politis.
‘Nurdin Halid, Untuk Kemajuan Sepak Bola Kami Mendukungmu’, ‘Nurdin Halid, Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang’ dan ‘PSSI, Tindak Tegas yang Mengganggu Sepak Bola’, adalah tiga dari 17 buah spanduk berukuran 2x20 cm yang digantung di sekeliling pagar pembatas tribun bawah dan atas SUGBK.
Sebelumnya ada sebuah spanduk bertuliskan ‘Jangan Berkata Buruk!!! Kalau Belum Berbuat Baik’. Namun sesaat sebelum pertandingan Thailand dan Laos sudah tidak terlihat lagi.
Khusus dua spanduk dukungan terhadap Nurdin, diletakkan di posisi sangat strategis, tepat berada di seberang Tribun VVIP di sektor 13 dan 14. Selain spanduk dukungan terhadap Nurdin, terdapat spanduk lain berisikan kalimat penyemangat bagi para pemain timnas.
Sekretaris Panitia Lokal (LOC) Tigorshalom Boboy mengatakan,” Kami sengaja memasang untuk memberikan dukungan kepada timnas.” Menurutnya, spanduk-spanduk itu akan terpasang hingga Piala AFF 2010 berakhir 29 Desember mendatang.
Ketua Umum PSSI Nurdin Halid membantah dirinya sengaja memerintahkan LOC untuk memasang spanduk yang berisi dukungan terhadapnya. Ia mengaku tidak tahu menahu mengenai hal tersebut.
“Saya tidak tahu siapa yang memasang spanduk berisi dukungan terhadap saya. Saya hanya mengimbau kepada panitia untuk memasang spanduk yang mendukung timnas,” kilah Nurdin.
Siapapun pemasang spanduk Nurdin hanya bisa gigit jari. Sebab dua spanduk dukungan hanya satu babak pertandingan Thailand dan Laos. Memasuki jeda pertandingan, spanduk-spanduk tersebut digulung oleh para suporter Indonesia yang mulai memadati stadion menanti pertandingan Indonesia versus Malaysia yang dimulai pukul 19.30 WIB.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
