Selasa 22 Mar 2011 20:21 WIB

Kantor Pos Bogor Perketat Pengiriman Paket

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Kantor Pos Bogor memperketat pengawasan dan pengamanan pengiriman paket barang guna mengantisipasi paket kiriman yang mencurigakan pascaperistiwa pengiriman paket bom di sejumlah daerah beberapa hari terakhir. "Sebenarnya pengawasan dan pengamanan sudah dilakukan, namun pasca peristiwa teror bom ini kami lebih meningkatkan pengawasan dan pengamanan pengiriman paket di setiap kantor pos cabang dan pos utama," kata Daud Sinaga Wakil Kepala Kantor Pos Pengawas Juanda Bogor saat dihubungi, Selasa.

Daud mengatakan, peningkatan pengawasan berupa, pemeriksaan ulang bingkisan paket yang dikirimkan para pengirim dengan membuka kembali bungkus paket di kantor pos. Selain itu, kantor pos juga menyediakan petugas khusus yang bertugas memeriksa paket dan mengefektifkan "metal detector" yang dulu tidak pernah digunakan.

Dijelaskannya, untuk setiap kantor pos cabang pemeriksaan ulang dilakukan oleh petugas setempat. Paket yang sudah dibungkus oleh pengirim akan dibuka dan diperiksa secara manual, memastikan isi paket tidak benda yang mencurigakan. "Setelah paket diperiksa lalu dibungkus kembali, hal tersebut juga diberlakukan di Kantor Pos Pengawas di Jalan Juanda. Kita menyediakan petugas khusus yang memeriksa setiap paket, dan ada gerai khusus untuk pengiriman paket," katanya.

Selanjutnya, kata Daud, untuk paket-paket kiriman dari kantor pos cabang yang dikirim ke kantor pos pengawas akan dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan "metal detector". "Selama ini kita sudah memiliki alat 'metal detector', hanya saja belum dioptimalkan penggunaannya. Tapi setelah kejadian ini, kita mengoptimalkan lagi penggunaannya," katanya.

Ia mengatakan, peningkatan pengawasan dilakukan sejak 16 Maret 2011. Kantor Pos telah menginstruksikan kepada seluruh kantor pos cabang di Kota Bogor untuk memperketat pengawasan dan pengamanan paket kiriman barang. Ada 23 kantor pos cabang dan satu kantor pos pengawas di Kota Bogor yang melayani seluruh jasa pengiriman paket mulai dari ukuran besar dan kecil.

Daud mengatakan, prosedur pemeriksaan tersebut memang membuat sejumlah pelanggan mengeluh karena paket kiriman mereka yang sudah terbungkus rapi harus dibongkar ulang. "Tapi kita memberikan pengarahan, dan meminta perhatian mereka untuk memaklumi standar prosedur tersebut. Hal ini juga tidak menurunkan jumlah pengiriman paket di kantor pos," katanya.

Selain memperketat pemeriksaan dan pengamanan pengiriman paket, pihaknya juga memastikan alamat pengirim dan penerima lengkap mulai dari RT, RW, kelurahan dan kecamatan, bahkan wajib melengkapi nomor telepon. Menurut dia, setelah memperketat pengiriman tersebut ada sejumlah barang yang ditolak pengirimannya karena paket yang dikirimkan merupakan bahan yang dilarang seperti mengandung cairan dan senjata tajam.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement