Jumat 18 Mar 2011 20:15 WIB

Tak Ingin Gemuk? Rutinlah Santap Sarapan Sehat

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Sarapan Sehat
Sarapan Sehat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anjuran untuk sarapan sebelum melaksanakan aktivitas sehari-hari bukan tanpa sebab. Apa pasal? saat tubuh manusia beristirahat selama 8-10 jam lamanya, tubuh menggunakan cadangan makanan yang tersedia guna menjaga kinerja jantung dan ginjal.

Karena itulah penting untuk memberikan asupan bagi tubuh selepas bangun tidur untuk menganti cadangan tenaga yang hilang sewaktu tidur. dr.Inge Permadhi MS, Sp.GK, Spesialis gizi Klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), menuturkan ketiadaan asupan makanan saat mengawali aktivitas sehari-hari dapat menyebabkan pusing, mengantuk, merasa lemah, kurang waspada akibat ketiadaan energi.

”Tidak mengonsumsi sarapan dapat meningkatkan nafsu makan di waktu lain. Bila tidak terkontrol dapat memicu obesitas. Perasaan lapar tersebut membuat seseorang cenderung makan dalam porsi berlebihan,” papar dia dalam acara Kesuksesan Dimulai Dengan Sarapan Berenergi, Rabu  (16/3) lalu.

Inge menjelaskan setelah makan malam, maka cadangan energi (glikogen) dan glukosa darah, akan digunakan untuk aktivitas organ-organ tubuh selama beristirahat. Sementara sebelum terbangun, ujarnya, tubuh memanfaatkan cadangan lemak guna mempertahakan kadar glukosa darah.

”Protein merupakan zat gizi yang dilindungi di dalam tubuh dan jarang digunakan sebagai sumber energi, kalau tubuh tidak sangat terpaksa menggunakannya,” katanya. 

Lantaran cadangan glikogen habis, lanjut dia, maka tubuh memberikan sinyal lapar. Apabila tidak mendapat respon, maka untuk tetap mempertahakan kadar glukosa darah dalam batas normal, tubuh akan menggunakan lemak dan bahkan protein.

Guna mengisi kekosongan energi selepas tidur, Inge menjelaskan sarapan yang baik harus mengandung 20-25% kebutuhan kalori per hari. Menurut dia, mengonsumsi sarapan dengan teratur dapat membantu tubuh lebih berenergi dalam melakukan aktifitas.

Menu Sarapan Sehat

Sarapan sehat berenergi juga berperan membantu menjaga kesehatan, meningkatkan keaktifan dan membantu mengatur berat badan. Bagi anak, sarapan yang sehat dapat membantu menunjang pertumbuhannya.

”Penting untuk memilih menu makanan yang tepat saat sarapan.  Kebiasaan memilih menu secara asal justru dapat memberikan dampak yang kurang baik bagi tubuh," ujarnya. Menu sarapan sehat, menurut Inge, harus mengandung zat gizi karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral, misalnya setangkup roti, dioles margarin dan telur atau keju; oatmeal dengan susu dan buah atau semangkuk bubur ayam,” papar dia.

Dia menyayangkan kebiasaan masyarakat Indonesia yang masih berpikir sarapan asal perut kenyang tanpa memperhatikan zat gizi yang terkandung di dalamnya. Padahal sarapan dengan porsi berlebihan dapat menyebabkan kantuk. Itu terjadi karena sebagian besar aliran darah terkonsentrasi ke bagian pencernaan untuk mencerna makanan, sehingga hanya sebagian kecil yang mengalir ke otak.

"Menu sarapan yang dipilih seharusnya adalah menu sarapan yang tidak terlalu berat atau berlebihan kalorinya namun memenuhi kebutuhan asupan zat gizi keluarga," ungkapnya.

“Mengingat pentingnya fungsi sarapan dan semakin banyaknya pilihan menu yang praktis, sehat dan berenergi, Inge menegaskan tak ada alasan lagi saat ini untuk melewatkan sarapan pagi. "Selalu mengkonsumsi sarapan pagi, tanda kita mencintai tubuh."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement