Jumat 18 Mar 2011 16:52 WIB

Waspadai Pilek karena Alergi

Flu. Ilustrasi
Foto: frugallawstudent.com
Flu. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Pilek atau rinitis disebabkan peradangan mukosa hidung. Hal ini, kata guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro,  Prof Suprihati SpTHT-KL(K), bisa disebabkan karena infeksi maupun bukan.

Pilek bukan karena infeksi yang paling banyak diderita, kata dia, adalah rinitis alergi (RA) yang sangat mengganggu dan memengaruhi aktivitas maupun kualitas hidup si penderita.  "Penderita RA mengalami gangguan sistemik, seperti rasa lelah, kantuk di siang hari, nyeri kepala, dan depresi yang di berbagai negara maju dianggap memengaruhi produktivitas kerja," katanya, mengutip pidato pengukuhan berjudul "Manajemen Pilek Alergi: Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Hidup".

Gangguan sistemik akibat RA itu, kata dia, bisa memicu peningkatan angka absen di sekolah dan menurunkan produktivitas pekerja sehingga menjadi masalah kesehatan global. "Bahkan, di negara-negara maju tingkat prevalensi RA mencapai 14-20 persen dari populasi, dan 10-40 persen di antaranya disertai asma bronkhial," kata Guru Besar Ke-184 Undip tersebut.

Karena itu, kata Suprihati, RA harus segera diobati secara farmakoterapi, seperti menggunakan antihistamin, dekongestan hidung, atau bisa dengan imunoterapi untuk meningkatkan respons imunologis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement