Rabu 16 Mar 2011 19:19 WIB

Waspadalah...Jawa Tengah Bagian Selatan Rawan Gempa

Gempa Yogyakarta 2006. Ilustrasi
Foto: Life.com
Gempa Yogyakarta 2006. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah memprakirakan daerah Jateng bagian selatan masih rawan gempa karena berada di jalur gempa.

"Masyarakat harus selalu waspada karena gempa tidak bisa diprediksi. Apalagi Jateng bagian selatan berada di atas jalur gempa," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Jateng Evi Luthfiati, di Semarang, di Semarang, Rabu.

Sejumlah daerah yang perlu waspada terhadap kemungkinan terjadi gempa seperti Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta. "Gempa dapat saja terjadi tanpa diketahui gejala atau tanda-tandanya. Kecuali kalau tsunami, kami masih bisa mengetahuinya. Oleh karena itu yang bisa dilakukan adalah mengantisipasi sejak dini," katanya.

Sejumlah upaya antisipasi yang perlu dilakukan seperti tidak tinggal di pesisir pantai. Hal tersebut untuk memudahkan evakuasi jika terjadi gempa.

Menurut Evi, Pemerintah Provinsi Jateng telah memberikan rambu-rambu kepada masyarakat serta kepada pemerintah kabupaten/kota yang berada di zona rawan gempa.

Akan tetapi, lanjut Evi, waspada terhadap gempa tetap harus ditingkatkan. Masyarakat harus terus mengetahui kemungkinan bahaya tersebut. "Kalau tsunami, kami dari BMKG bisa memantau. Jadi begitu gempa terjadi, maka tiga menit kemudian kita bisa menyebarkan informasi gempa terjadi di titik sekian dan dapat diketahui kemungkinan terjadi tsunami atau tidak," katanya.

Jika ada kemungkinan terjadi tsunami, maka pemerintah kabupaten/kota bisa langsung bergerak cepat. Evakuasi masih bisa dilakukan dalam waktu 15 menit.

Terkait musibah yang terjadi di Jepang, Evi mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir karena saat ini angin muson barat melemah, sehingga tidak ada kemungkinan terkena dampak radiasi nuklir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement