Senin 28 Feb 2011 17:17 WIB

Akibat Genangan Air, Parung Macet Tiga Kilometer

Rep: c02/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,SAWANGAN--Hujan yang terus-menerus turun selama beberapa hari menyebabkan terjadi genangan air di beberapa titik di Kota Depok. Salah satunya adalah di daerah Parung. Genangan air ini menyebabkan Jalan Parung macet parah sepanjang 2 km, Senin pagi (28/2).

Kemacetan terjadi karena kendaraan bermotor berusaha menghindari jalanan yang berlubang dan tergenang air. Berdasarkan pantauan Republika, jalan di daerah tersebut membentuk cekungan sehingga penyebabkan air mudah tergenang.

Imron, seorang supir angkot D03 berkata angkotnya tidak dapat bergerak selama satu jam karena padatnya kendaraan. "Banyak juga angkot yang tidak narik karena hujan lebat dari kemarin," katanya.

Selain karena jalan yang membentuk cekungan, drainase di daerah yang terletak di perbatasan Bogor ini juga kurang baik. Hal ini disebabkan oleh sampah yang menyumbat aliran air.

Andre, salah satu pengendara yang melewati jalan Parung mengaku dirinya terjebak kemacetan sejak pukul 6.30. Di hari-hari biasa ia mengantar anaknya ke sekolah hanya membutuhkan waktu selama setengah jam. Namun hari ini ia baru sampai di sekolah pukul 8.30.

"Daerah sini memang sering terjadi kemacetan, tapi tidak separah sekarang. Mungkin karena kendaraan yang lewat berusaha menghindari jalanan yang berlubang dan tergenang," katanya. Akibat kemacetan ini, anaknya terlambat sampai di sekolah. Bahkan ketika pulang mengantar pun kemacetan masih terjadi.

Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Yayan Arianto, ia berkata bahwa sebenarnya jalan tersebut bukan lah kewenangan pemerintah Kota Depok. Jalan raya Parung merupakan jalan nasional. Meskipun demikian, pihaknya akan melakukan pengecekan ke tempat genangan air tersebut.

"Kami akan melakukan pemantauan terlebih dahulu. Bisa jadi genangan air terjadi karena sampah yang menyumbat drainase di Kabupaten Bogor. Kalau memang begitu, kami akan melakukan koordinasi dengan pemerintah Bogor untuk mengatasi masalah ini," ujar Yayan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement