Rabu 16 Feb 2011 15:29 WIB

Puluhan Ikan Mengambang, Kalimalang Diduga Tercemar Limbah Industri

Rep: c01/ Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Sungai Kalimalang diduga tercemar limbah industri setelah ditemukan sejumlah ikan mengambang pada Selasa (15/2) lalu. Ikan yang mengambang tersebut ditemukan di sepanjang Kalimalang mulai dari jembatan Perumahan Kemang Pratama, Rawalumbu, hingga sekitar Mal Metropolitan, Bekasi Barat.

“Kalimalang juga menjadi pertemuan antara Kali Cikeas dan Kali Cileungsi yang sekitarnya banyak industri. Sehingga, kemungkinan ikan mengambang itu dari limbah. Tapi, ini masih perlu investigasi lebih lanjut, “ ujar Hari Sudrajat, staf Pengendalian Dampak Lingkungan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bekasi, Rabu (16/2).

Terkait banyaknya ikan yang mengambang tersebut, Hari mengatakan pihaknya telah mengecek air Kalimalang. Pengecekan tersebut dilakukan di empat titik yakni sekitar jembatan Kemang Pratama (Rawalumbu), depan Unisma (Bekasi Timur), belakang kantor Walikota (Bekasi Selatan), dan Mal Metropolitan (Bekasi Barat). Di empat titik tersebut, BPLH menguji tingkat keasaman air (ph).

Dari pengecekan tersebut, Hari mengatakan tingkat keasaman air Kalimalang masih normal. Tingkat keasaman Kalimalang sekitar 6,5-7,5. Sementara, standar tingkat keasaman normal sekitar 6-9.

“Kita mengecek di empat titik tersebut karena merupakan sumber dan pecahan Kalimalang. Sumber Kalimalang dari Kali Bekasi yang bersatu di depan Balai Irigasi. Sementara, pecahan Kalimalang seperti Kali Kemakmuran yang ada di belakang Kantor Walikota, “ terang Hari.

Selain limbah, Hari mencurigai mengambangnya ikan lantaran adanya peningkatan air secara mendadak dari hulu. Kalimalang berhulu dari Kali Cikeas dan Kali Cileungsi yang bertemu di Jatiasih. “Kalau ada peningkatan air mendadak dari hulu, ikan bisa mabuk karena tidak cepat menyesuaikan,“ terangnya.

Peningkatan air tersebut, lanjutnya, juga bisa datang dari air hujan. Menurutnya, air hujan bisa menambah tingkat keasaman air Kalimalang. “Kalau ada hujan, sifat air seperti tingkat keasaman itu berubah sehingga ikan kaget,“ ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement