REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN--Kerugian akibat bencana sekunder erupsi Gunung Merapi berupa banjir lahar dingin di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencapai Rp30,5 miliar lebih.
"Kerugian sebesar itu diperkirakan masih akan bertambah, karena sampai sekarang ancaman banjir lahar dingin melalui sungai-sungai yang berhulu di Merapi masih cukup tinggi, bahkan sampai beberapa tahun ke depan, mengingat volume material vulkanik di lereng gunung ini masih sangat besar," kata Bupati Sleman Sri Purnomo, Selasa.
Ia mengatakan erupsi besar Gunung Merapi pada 2010 memporakporandakan sarana dan prasarana fisik, sosial, dan ekonomi masyarakat. "Berdasarkan pendataan sementara, erupsi Merapi mengakibatkan kerusakan dan kerugian senilai Rp5,4 triliun," katanya.
Ia mengatakan angka kerugian dan kerusakan sebesar itu meliputi sektor permukiman, infrastruktur, sosial, ekonomi, dan lintas sektor. "Musibah akibat erupsi Gunung Merapi menjadikan tantangan yang akan kita hadapi pada 2012 semakin berat," katanya.
Sri Purnomo mengatakan Pemerintah Kabupaten Sleman dan seluruh jajarannya dituntut bisa menuntaskan proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascaerupsi Merapi. "Dengan kerja keras, kebersamaan, sinergi dan koordinasi yang baik, proses itu pasti akan bisa dituntaskan," katanya
Ikuti Whatsapp Channel Republika
