Sabtu 25 Dec 2010 07:21 WIB

Pesantren Pun Pelopori Gaya Hidup Hijau

REPUBLIKA.CO.ID, Pesantren Daarul Quran,Ketapang, Tangerang, mene tapkan syarat sunah bagi calon santri di program i'daad atau persiapan. Ini mulai diberlakukan pada 2011 nanti, untuk calon santri program persiapan tingkat SD, SMP, dan SMA. Dengan syarat ini, mereka diminta untuk memberikan sejumlah hewan piaraan dan tumbuhan.

Mereka mesti menyerahkan sepasang anak kambing, 10 ekor anak ayam, 10 ekor anak itik, 10 kg bibit ikan, 10 bibit pohon sengon, satu bibit pohon trembesi, dan 10 bibit pohon. "Syarat itu bisa ditambah atau dikurangi, sesuai dengan kemampuan santri," kata Ustaz Yusuf Mansur, pimpinan pesantren tersebut, Ahad (19/12) lalu.

Bibit pohon yang ditetapkan dalam syarat sunah itu merupakan kepedu lian Yusuf Mansur terhadap penghijauan lingkungan. Ini juga merupakan kelanjutan program yang sebelumnya sudah digalang. Pada 2005, misalnya, lembaga yang dipimpinnya menggulirkan sedekah seribu pohon yang didukung santri dan keluarganya.

Program itu dilaksanakan secara berturut-turut hingga santri angkatan 2009. Kemudian, ada syarat sunah itu bagi para santri persiapan. "Kami mencoba menerapkan tindakan nyata dengan mengajarkan kepada mereka sejak dini mengenai perlunya pelestarian lingkungan," katanya.

Nantinya, yang bakal merawat berbagai jenis pohon tersebut adalah para santri sendiri, meskipun tidak selama 24 jam. Daarul Quran mempunyai bagian-bagian tertentu yang menjadi tempat pembibitan pohon sedekah calon santri itu. Selain itu, pohon-pohon dari calon santri tersebut disalurkan untuk masyarakat di sekitar pesantren.

Sudah sekitar 6.000 bibit pohon mangga dan jati dibagikan. Yusuf Mansur mengatakan, pohon-pohon mangga bahkan sudah ada yang tingginya mencapai satu hingga dua meter. Ia mengatakan, kepedulian lingkungan yang disebarkan lewat pesantren yang dipimpinnya didorong oleh ajaran Alquran untuk melestarikan lingkungan.

Kini, kerja keras pengasuh pesantren dan para santri menanam serta merawat berbagai jenis tanaman dan pohon, membuat lingkungan pesantren asri. Pohon-pohon ketapang, salah satu jenis yang ditanam di sana, membuat pesantren sangat rindang. Menteri Pendidikan Muhammad Nuh, yang beberapa waktu lalu bertandang, memuji keasrian pesantren.

Pondok Pesantren Zamrud, Ciputat, Tangerang Selatan, juga melakukan sejumlah langkah untuk pelestarian lingkungan hidup. Nurul Hidayati, ketua umum Persaudaraan Muslimah (Salimah) yang juga pengajar lepas di pesantren itu mengatakan, di sana ada kegiatan pelatihan dan penelitian tentang pelestarian lingkungan.

Pelatihan tak hanya berlangsung di pesantren, tapi juga untuk masyarakat terutama ibu-ibu yang mencakup penjelasan tentang pemanasan global, dampaknya, serta bagaimana mengurangi pemanasan global. "Kami menyerukan gaya hidup hijau kepada masyarakat. Caranya bisa dengan banyak menanam tanaman," ujar Nurul.

Menghemat listrik merupakan cara lain yang bisa ditempuh untuk melestarikan lingkungan. Termasuk, menggunakan air secukupnya ketika berwudhu. Terkadang, kata dia, ada orang yang lengan bajunya baru digulung, namun keran air wudhu sudah dibuka. Air yang mengucur dari keran tentu terbuang sia-sia.

Rasulullah mengajarkan kepada umatnya untuk menghemat air meski saat itu belum terjadi krisis air seperti sekarang. Nurul mengungkapkan, ada dampak positif dari penyadaran dan pelatihan itu. "Ibu-ibu yang dulunya boros listrik dan air akhirnya sadar dan mulai hemat energi," katanya.

Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup, beberapa tahun ini juga menerapkan program ekopontren. Ini mengajak pesantren ikut andil dalam pelestarian lingkungan. Berdasarkan data kementerian, dalam kurun waktu 2008-2010, terdapat 1.325 pesantren yang ikut program itu dengan jumlah kader sebanyak 4.035 orang.

Program tersebut mencakup pesantren yang ada di 20 kluster di seluruh Indonesia. Mereka di antaranya tersebar di Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Madura, Nusa Tenggara Barat, Riau, Sulawesi Selatan, Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Yogyakarta.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement