Ahad 12 Dec 2010 11:23 WIB

Galungan-Kuningan, Harga Buah di Bali Melambung

Rep: aas/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Perayaan Galungan dan Kuningan oleh umat Hindu di Bali, membuat harga buah-buahan di daerah pariwisata itu melambung. Kenaikan harga terjadi di pasar-pasar tradisional maupun di pasar moderen seperti pasar-pasar swalayan.

"Ini memang sudah rutin terjadi, setiap memasuki Galungan dan Kuningan, harga buah-buahan selalu naik," kata Siswanto, pedagang buah yang biasa mangkal di pasar Uma Anyar, Ubung Kaja, Denpasar.

Kepada Republika Sabtu (11/12), Siswanto mengatakan, pada setiap hari raya umat Hindu, terjadi peningkatan permintaan buah-buahan. Barangkali kata pedagang buah asal Jajag, Banyuwangi, Jawa Timur itu, peningkatan permintaan buah karena umat Hindu memerlukan buah dalam jumlah banyak untuk keperluan hari raya.

Berdasar pemantauan di pasar tradisional maupun di pasar swalayan, bukan hanya harga buah yang naik, tetapi juga buah-buahan sulit ditemukan di pasar. Kenaikan harga buah pada hari raya Galungan kemarin, sejak awal pekan lalu mencapai dua kali lipat. Harga jeruk Lumajang yang biasanya seharga Rp 7.000 per kilogram, menjadi Rp 13.000. Harga jeruk impor, baby ponkam, yang biasanya hanya Rp 13.000 per kilogram, menjadi Rp 23.000.

Sementara itu, selain kenaikan harga dan buah-buahan yang hilang di pasaran, harga janur juga mulai meningkat. Permintaan janur kata pengusaha janur asal Banyuwangi, Sumiatun, juga mengalami peningkatan. "Kemungkinan akan semakin banyak hingga perayaan Kuningan, pada akhir pekan yang akan datang," kata Sumiatun.

Mention Yukk, Satu jenis kosmetik yang ada di Meja rias Kamu!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement