Ahad 12 Dec 2010 03:40 WIB

Pasca Banjir Lahar, Warga Bantaran Sungai Kesulitan Air Bersih

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--webagian warga yang tinggal di bantaran Sungai besar di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta kesulitan air bersih pascameluapnya sungai akibat hujan deras yang terjadi pada Senin (6/12) lalu.

"Kami kesulitan untuk mendapatkan air bersih, karena sumur kami airnya kotor kemasukan banjir luapan sungai beberapa waktu lalu," kata seorang warga dusun Karanggayam, Segoroyoso, Pleret, Bantul, Rumini Sabtu.

Menurut dia, kotornya air sumur mereka terjadi akibat meluapnya sungai Opak dengan ketinggian air mencapai satu meter lebih, sehingga menggenangi permukiman bahkan mencemari sumur warga. "Kalau untuk mencuci baju kami masih menggunakan air dari sumur kami namun, kalau untuk dikonsumsi harus mengambil dari sumur tetangga yang tidak tercemar," katanya.

Bahkan, kata dia sebagian dari warga harus membeli air kemasan untuk minum karena perabotan masak mereka tidak dapat dipakai karena rusak akibat terjangan banjir luapan sungai. "Kami berharap ada upaya untuk penjernihan sumur warga sehingga sumur yang menjadi sumber air selain dapat difungsikan untuk keperluan sehari-hari juga sehat dikonsumsi," katanya.

Riyadi warga Pandeyan, Bangunharjo Sewon, Bantul mengatakan sejumlah warga di bantaran sungai Code ini kesulitan air bersih karena sumur mereka tercemar banjir luapan sungai yang bercampur material vulkanik Merapi. "Kami harus mengambil air dari sumur tetangga untuk mendapatkan air bersih, itupun harus antre dengan warga yang lain, sehingga kalau untuk minum terkadang harus membeli," katanya.

Ia mengatakan, sebenarnya pada Jumat (11/2) lalu warga mendapatkan bantuan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul untuk mengupayakan penjernihan sumur dengan pompa air.

"Namun, di tengah perjalanan kegiatan tersebut terhenti akibat hujan deras mengguyur lagi yang mengakibatkan sungai meluap hingga banjir, dengan begitu penjernihan belum dapat terselesaikan," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement