Kamis 02 Dec 2010 05:59 WIB

Sun LIfe Resmikan Unit Syariah

Rep: ismail lazarde/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—PT Sun Life Financial Indonesia (SLF Indonesia) meresmikan unit bisnis syariah mereka sekaligus meluncurkan dua produk unit link berbasis syariah pertamanya.

Dua produk asuransi syariah tersebut adalah Brilliance Hasanah Protection Plus dengan pembayaran kontribusi tunggal dan Brilliance Hasanah Sejahtera dengan pembayaran kontribusi berkala.

Presiden Direktur SLF Indonesia, Bert Paterson, berharap, peresmian unit syariah Sun Life semakin meningkatkan peran perusahaan dalam memberikan solusi keuangan nasabah dalam hal investasi dan perlindungan jiwa sekaligus.

Dia melanjutkan, inisiatif pembentukan unit syariah merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk menyediakan produk-produk yang bisa membantu masyarakat Indonesia mencapai kemapanan finansial seumur hidup.

“Karenanya ini merupakan hari special buat kami setelah sekian lama mempersiapkan unit bisnis syariah. ibaratnya seperti mimpi yang menjadi kenyataan,” ujar Bert pada acara peresmian Unit Syariah Sun Life, di Jakarta, Rabu (1/12).

Bert menyatakan, Indonesia dengan jumlah penduduk muslim mencapai 87 persen dari total populasi, merupakan potensi pasar syariah yang sangat besar di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan industri asuransi jiwa syariah Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.

Namun demikian, di tengah potensi populasi dan pasar yang besar tersebut, raihan pasar asuransi syariah di Indonesia baru mencapai 3,28 persen dari keseluruhan pendapatan premi asuransi jiwa nasional. “Pasar yang masih terbuka ini menyediakan ruang yang luas bagi pertumbuhan perusahaan di masa mendatang,” ucap Bert.

Ihwal target kontribusi dari unit syariah Sun Life, Bert enggan mengungkapkan dengan alasan SLF Indonesia terafiliasi langsung dengan Sun Life Financial Inc di Kanada yang merupakan perusahaan terbuka (go public). Sebagai perusahaan terbuka, kata Bert, Sun Life Financial Inc memiliki kebijakan untuk tidak memaparkan target-target kuantitaif perusahaan lantaran bisa mempengaruhi harga saham mereka.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement