REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional (Dirjen PNFI Kemdiknas) Hamid Muhammad mengatakan, pendidikan berperan penting dalam memberikan informasi yang benar tentang HIV/AIDS.Untuk itu, penyampaian informasi tentang HIV/AIDS melalui kampanye di sekolah harus lebih digalakkan.

''Tujuannya, untuk mencegah merebaknya HIV/AIDS di Indonesia,” kata Hamid, selaku Ketua Pelaksana Peringatan Hari AIDS Sedunia 2010, usai membuka pameran stand Sosialisasi dan Edukasi Upaya Pencegahan HIV dan AIDS di Kemdiknas, Jakarta, Selasa (30/11).

Hamid mengatakan, tema peringatan Hari AIDS Sedunia tahun 2010 adalah tentang pendidikan. Artinya, lebih banyak upaya memberikan informasi, sosialisasi, dan edukasi kepada anak didik mulai dari usia sekolah sampai perguruan tinggi.

"Target kami tahun 2010 ini memberikan sosialisasi yang benar kepada kelompok anak usia 15-24 tahun," katanya. Ia menambahkan, menurut UNESCO, kelompok usia 15-24 merupakan kelompok rentan terhadap HIV/AIDS. Oleh karena itu, sosialisasi dan edukasi menjadi sangat penting.

Hamid menyebutkan, sosialisasi di perguruan tinggi dilakukan di lima wilayah, yaitu DKI Jakarta, Bandung, DI Yogyakarta, Surabaya, dan Malang. "Kami berharap kelompok siswa maupun mahasiswa betul-betul bisa merata mendapatkan informasi yang benar tentang HIV/AIDS,” katanya.

Hamid mengatakan, materi tentang HIV/AIDS akan diintegrasikan ke dalam kurikulum di sekolah sampai perguruan tinggi. Namun, implementasinya tidak dalam bentuk mata pelajaran tersendiri, tapi terintegrasi ke dalam beberapa mata pelajaran seperti biologi, pendidikan jasmani, dan yang relevan. "Di beberapa tempat sekolah sudah jalan, tapi masih terbatas. Harapannya nanti akan kami integrasikan baik di pendidikan formal maupun nonformal," tegasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika