Selasa 30 Nov 2010 07:40 WIB

Debit Air Kali Code Berangsur Menurun

REPUBLIKA.CO.ID,JOGYAKARTA--Sungai Code yang melintas di Kota Yogyakarta, Senin petang, meluap hingga ke permukiman penduduk akibat banjir lahar dingin dari Gunung Merapi. Berdasar pemantauan, hingga pukul 19.00 debit air di posko pemantauan Ngentak telah turun menjadi 80 cm, kondisi normal ketinggian air 30 cm.

"Kami memperoleh informasi terjadi hujan lebat di Gunung Merapi sehingga meskipun wilayah Kota Yogyakarta tidak hujan deras, tetapi tetap terjadi banjir lahar dingin yang sangat besar," kata seorang pejabat berkompeten di Yogyakarta, Senin.

Kepala Kantor Penanggulangan Kebakaran Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Yogyakarta Sudarsono menyatakan hal tersebut terkait dengan meluapnya sungai Code akibat hujan lebat hingga banjir lahar dingin di daerah itu.

Berdasarkan pemantauan di posko Kartika Utara di wilayah Ngentak Kali Boyong Sleman, debit air mulai mengalami kenaikan sekitar pukul 16.23 WIB dari ketinggian 30 centimeter (cm) menjadi 220 cm dalam waktu yang cukup cepat.

Arus air yang cukup deras tersebut kemudian mulai memasuki rumah-rumah penduduk yang berada di sepanjang bantaran Sungai Code, sehingga sekitar pukul 17.37 WIB sebuah rumah di belakang Hotel Tentrem yang sedang dibangun pun tenggelam. Lahar dingin tersebut juga menyapu sebuah jembatan yang menghubungkan kampung-kampung di bantaran Sungai Code tepatnya di Cokrokusuman dan Terban.

Di kelurahan Jogoyudan Kecamatan Jetis, lahar dingin juga memasuki permukiman penduduk, sehingga terdapat seorang warga yang terjebak di atap rumah karena tidak sempat menyelamatkan diri saat banjir lahar tersebut datang.

"Tetapi, kami sudah berkoordinasi dengan 118 untuk mengirimkan ambulance dan melakukan evakuasi terhadap korban," katanya.

Sudarsono juga mengatakan, tanggul di sekitar masjid Darusalam RW 13 kelurahan Tegalpanggung, Kecamatan Danurejan mengalami kerusakan akibat banjir lahar dingin tersebut. Menjelang pukul 19.00 WIB, debit air di posko pemantauan Ngentak sudah mengalami penurunan menjadi 80 cm dan diharapkan terus menurun ke kondisi normal menjadi 30 cm.

Camat Gondokusuman Junianto mengatakan, terdapat 50 kepala keluarga yang terancam akibat luapan banjir lahar dingin Merapi karena merupakan wilayah yang paling rendah di wilayah kecamatan tersebut.

Meski demikian, ia mengatakan seluruh warga kampung tersebut telah dievakuasi dan diungsikan ke masjid Syuhada karena luapan air menggenangi rumah warga hingga mencapai ketinggian sekitar dua meter. Pemerintah Kota Yogyakarta telah menyiapkan sebanyak 99 lokasi evakuasi untuk warga di sepanjang bantaran Sungai Code apabila terjadi banjir lahar dingin.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement