Ahad 28 Nov 2010 02:00 WIB

Madrasah Harus Bisa Sejajar dengan Lembaga Pendidikan Lain

Rep: cr1/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Lembaga pendidikan madrasah dituntut melahirkan terobosan-terobosan baru guna meningkatkan kualitas dan mutu sekolah. Potensi sumber daya manusia yang dimiliki madrasah tak kalah dengan lembaga sekolah umum lainnya.

Apalagi, seperti dikatakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Sutami, tantangan globalisasi ke depan membutuhkan peran aktif alumni madrasah. "Buktikan kalau madrasah bisa sejajar dengan sekolah umum," ujar dia saat membuka secara resmi Kompetisi Kreativitas Madrasah (Madrasah Creativity Competition /MCC)di Jakarta, Sabtu (27/11).

MCC, tutur Sutami, adalah ajang menggali bakat, minat, dan prestasi siswa di tingkat MTsN di wilayah DKI Jakarta. MCC perlu ditingkatkan, sambungnya, hingga menjadi tolok ukur keberhasilan proses belajar-mengajar yang dilakukan oleh para guru dan melibatkan seluruh MTs tak hanya negeri tapi swasta.

Tujuan MCC, papar Sutami, untuk memacu perkembangan madrasah dalam rangka menghadapi tantangan global. Para murid madrasah penting dibekali bahasa yang merupakan alat komunikasi dan kunci gerbang ke dunia luar. "Minimal dua bahasa, yaitu Arab dan Inggris," ungkapnya.

Sutami mengemukakan pemerintah berupaya meningkatkan pemberdayaan dan pengembangan madrasah, baik dari sisi pendanaan ataupun peningkatan SDM guru dan siswa melalui pelatihan dan beasiswa. Tak terkecuali lembaga-lembaga pendidikan madrasah swasta yang memerlukan perhatian ekstra. Utamanya, memberikan bimbingan manejerial dan kurikulum pendidikan yang memadai.

Dia menyebutkan, di DKI Jakarta terdapat 492 madrasah ibtidaiyyah setara SD, 234 madrasah tsanawiyah setingkah SMP, dan 86 madrasah aliyah setara SMA. "Sekitar 88 persen dari jumlah tersebut masih dikelola swasta," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement