Kamis 25 Nov 2010 04:48 WIB

Rabies di Bali Menyebar di Lebih 90 Persen Kecamatan

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR--Penyebaran virus rabies atau penyakit anjing gila di Bali kian mengkhawatirkan. Padahal jumlah anjing yang terinfeksi virus mematikan itu kurang dari 0,1 persen atau hanya sekitar 400 ekor dari perkiraan populasi anjing di Bali yang mencapai 500.000 ekor.

"Kita takut karena data anjing rabies seperti gunung es. Kelihatan kecil tapi yang tidak terlihat pasti lebih banyak," kata Prof Dr I Gusti Ngurah Mahardika dari Universitas Udayana.

Menurut Kadis Peternakan Bali, Ir Putu Sumantra, penyebaran cakupan rabies di Bali juga tergolong sangat cepat, dari enam desa di tiga kecamatan pada 2008, menjadi 43 desa di 22 kecamatan pada 2009. Pada 2010 meningkat menjadi 239 desa di 51 kecamatan. Bali memilik 385 desa dan 55 kecamatan, dengan demikian lebih dari 92 persen kecamatan yang sudah terkena rabies.

Dalam acara pelatihan dan pembekalan bagi wartawan media cetak dan eletronik di Denpasar, Rabu (24/11), Mardika mengatakan, hal lain yang membuat masyarakat Bali khawatir terhadap rabies adalah masih banyaknya anjing yang berkeliaran di jalan. Anjinng-anjing itu tidak jelas siapa pemiliknya dan apakah anjing-anjing itu dijamin aman dari rabies.

Mengenai upaya penanggulangan rabies, Mahardika menyebut dengan tiga langkah, yakni melakukan vaksinasi anjing, melakukan eleminasi atau memusnahkan anjing yang positif rabies, dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Langkah sosialisasi antara lain dengan mengajak masyarakat mengikat anjingnya dan memberikan perawatan sebaik-baiknya.

Penyakit rabies disebabkan oleh virus rabies yang menyerang otak. Penyakit itu dapat menular dari hewan kepada manusia melalui hewan pembawa rabies (HPR). Yang termasuk HPR terutama anjing, kucing, dan monyet. Di Indonesia sumber utama pembawa rabies adalah anjing. Selain di Bali, rabies juga banyak terdapat di Flores, Maluku, Sulawesi, dan Jawa Barat.

Kasus rabies di Bali pertama kali ditemukan 23 November 2008 dan dua hari kemudian ditemukan korban meninggal akibat rabies. Berdasarkan data, rabies di Bali pada 2008 berjumlah 21.993 kasus dan 122 orang meninggal. Pada 2009 meningkat menjadi 45.466 kasus dengan 195 orang meninggal, dan 2010 menjadi 45.073 kasus dengan 152 jiwa meninggal.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement