Senin 15 Nov 2010 23:46 WIB

Gawat!, Sinyal KA Jakarta Rusak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Fiber optik penerus sinyal kereta api di Jakarta mengalami gangguan sehingga memengaruhi waktu berangkat dan tiba kereta api di Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta, Senin (15/11). "Fiber optik terganggu akibat adanya kerusakan yang disebabkan oleh galian yang sedang dilakukan pekerja proyek PT Kereta Api Indonesia (KAI)," ujar Kepala Hubungan Masyarakat PT KAI Daop 1 Jakarta, Mateta Rijalulhaq.

Menurut Mateta, kerusakan yang terjadi mulai Minggu malam hingga saat ini menyebabkan tidak berfungsinya sinyal pengatur lalu lintas kereta api sehingga tidak dapat berjalan beriringan. "Dengan kerusakan ini, kereta yang berangkat dan datang ke Jakarta harus diatur satu persatu agar tidak terjadi kecelakaan," ujarnya melalui telepon.

Dengan berubahnya pola operasional perjalanan kereta api, maka lalu lintas kereta api menjadi terlambat dan tidak teratur, kata Mateta. Menurut dia, kerusakan fiber optik terjadi di kawasan antara Stasiun Pasar Minggu hingga Stasiun Universitas Indonesia, menyebabkan keterlambatan kereta dari satu hingga tiga jam.

"Hingga saat ini, tingkat kerusakan fiber optik masih belum dapat kami perkirakan, dan masih dalam tahap perbaikan," ujarnya.

PT KAI belum dapat memastikan kapan sinyal normal kembali. Salah seorang pengguna kereta listrik Jabodetabek, Yusuf Nurcahyo mengatakan, kereta listrik tujuan Bogor yang seharusnya berangkat dari gambir pukul 18.29 WIB baru bisa berjalan pukul 21.00 WIB.

Ia menambahkan, gangguan persinyalan ini juga berpengaruh pada kereta tujuan jarak jauh seperti kereta Parahyangan tujuan Bandung akibat kereta harus mengantri untuk melewati stasiun Manggarai. Kondisi ini juga semakin tidak teratasi karena aktifitas pada hari Senin pagi meningkat.

"Hari ini ternyata gangguan yang semalam belum selesai, saya jadi terlambat masuk kerja," katanya.

Gangguan ini juga menyebabkan beberapa penumpang terpaksa kembali ke rumah dan tidak masuk kerja. "Saya mau kembali ke rumah saja karena dengan menunggu KA waktu saya menjadi terbuang," ujarnya.

Yusuf mengeluhkan PT. KAI yang seharusnya memberikan kompensasi atau setidaknya memberikan moda angkutan pengganti seperti bus untuk mengantarkan penumpang ke stasiun berikutnya. "PT. KAI memohon maaf kepada para konsumen jasa angkutan kereta api atas gangguan yang terjadi, dan kami sedang mengusahakan yang terbaik bagi para penumpang KA," ujar Mateta. Ia menyarankan para penumpang sementara ini mencari moda angkutan lain hingga sinyal pengatur kembali normal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement