Sabtu 13 Nov 2010 20:34 WIB

Sistem Peringatan Dini Dipasang di 11 Kali yang Berhulu ke Merapi

Rep: owo/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG--Mengantisipasi ancaman lahar dingin erupsi Gunung Merapi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memasang peralatan sistem peringatan dini (EWS) di 11 kali yang berhulu di puncak Merapi.

Kepala BNPB, Syamsul Ma’arif mengatakan, Selain luncuran awan panas yang masih terjadi, ancaman sekunder dari erupsi Merapi juga harus diwaspadai, khusunya lahar dingin yang membawa material vulkanis sisa erupsi Merapi masih terus turun dari hulu sungai.

Ke 11 titik pemasangan alat peringatan dini ini diantaranya di Kali Boyong, Senowo, Gendol, Apu, Woro dan Kali Putih. “Selain peralatan sistim peringatan dini, untuk peringatan luncuran lahar dingin ini juga melibatkan Komunitas Lereng Merapi dan tokoh masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu ancaman lahar dingin bagi pemukiman warga yang ditinggal mengungsi mulai terjadi di Dusun Jengglik, Desa Ngablak, Kecamatan Srumbung. Hal ini menyusul jebolnya salah satu tanggul Sabo Dam (penahan lahar dingin) Kali Putih akibat volume lahar dingin yang semakin bertambah.

“Sebelumnya, antara tanggul dan dasar kali memiliki kedalaman sekitar 13 meter. Kini aliran Kali Putih sudah terpenuhi oleh lahar dingin, dan bahkan telah mengarah ke ladang serta pemukiman warga,” ungkap Kepala Dusun (Kadus) Jengglik, Fa’at kepada Republika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement