Jumat 12 Nov 2010 07:09 WIB

Dua Skenario Antisipasi Bencana Gunung Semeru

Gubernur Jatim, Soekarwo.
Foto: matanews.com
Gubernur Jatim, Soekarwo.

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG--Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang menyiapkan dua skenario terhadap antisipasi bencana Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl).

"Semua analisa tim ahli geologi sifatnya hanya prediksi, namun semua ancaman harus diantisipasi sejak dini," kata Soekarwo usai mendengarkan paparan kesiapan Pemkab Lumajang terhadap antisipasi bencana Gunung Semeru, Kamis (11/11).

Gubernur Jawa Timur bersama rombongannya melakukan kunjungan kerja ke Pemkab Lumajang dan turun langsung ke Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur yang berada di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

"Pemkab Lumajang harus menyiapkan dua skenario, yang pertama skenario ancaman awan panas dan kedua skenario ancaman lahar dingin Gunung Semeru yang melalui tiga daerah aliran sungai (DAS)," tuturnya menjelaskan.

Menurut Soekarwo, Pemprov Jatim akan memberikan bantuan untuk memperbaiki sejumlah titik tanggul yang dialiri lahar dingin, dan berpotensi mengancam pemukiman warga yang berada di tepi sungai. "Alat berat di sejumlah titik ancaman bahaya Semeru juga harus disiagakan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti banjir lahar dingin Semeru," paparnya.

Mengenai sejumlah penambang pasir yang mengancam ekosistem DAS yang dialiri lahar dingin Semeru, Soekarwo meminta Pemkab Lumajang juga melakukan program padat karya kepada para penambang pasir.

"Tidak mungkin kita menghentikan pekerjaan mereka, namun tidak memberikan solusi untuk memenuhi hidup mereka. Secara teknis akan diatur nanti antara Pemprov Jatim dan Pemkab Lumajang melalui program padat karya," ucap mantan Sekda Pemprov Jatim itu.

Soekarwo menambahkan, anggaran tidak terduga Pemprov Jatim untuk antisipasi bencana di Jawa Timur sebanyak Rp 50 miliar, selama tahun 2010. "Kami menyiapkan anggaran sebesar Rp2,5 miliar untuk antisipasi bencana gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu," ucapnya menegaskan.

Secara terpisah, Wakil Bupati Lumajang As'at Malik mengatakan, enam kecamatan di Lumajang harus waspada bahaya Gunung Semeru karena letak kecamatan tersebut berada di lereng Gunung Semeru. "Kecamatan itu adalah Kecamatan Pronojiwo, Pasirian, Tempeh, Tempursari, Candipuro, dan Pasrujambe," kata As'at.

Menurut dia, sedikitnya 26 desa di enam kecamatan itu berada di lereng Gunung Semeru dan beberapa desa berada di tepi DAS yang dilalui lahar dingin Semeru. "Dari 26 desa yang waspada bahaya Semeru itu terdapat sebanyak 20.678 jiwa, sehingga Pemkab Lumajang tetap melakukan koordinasi dengan aparat desa setempat terkait dengan potensi bahaya Semeru," terangnya.

Hingga kini, kata dia, Gunung Semeru berstatus 'Waspada' atau level II, sehingga masyarakat diimbau tetap waspada terhadap bahaya Semeru, baik guguran awan panas maupun lahar dingin.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement