REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Endapan lahar Gunung Merapi berupa pasir yang terbawa hingga Sungai Code Kota Yogyakarta, Rabu mulai dikeruk dengan alat berat untuk menghindari luapan banjir air atau lahar dingin. Pemerintah Kota Yogyakarta, menyiapkan dua alat berat untuk melakukan pengerukan pasir dan lumpur di Sungai Code yang ditempatkan di bawah Jembatan Sayidan dan di bawah Jembatan Tungkak, keduanya ada di Kecamatan Mergangsan.
"Untuk pengerukan di bawah Jembatan Tungkak sudah dilakukan sejak kemarin, namun untuk pengerukan di bawah Jembatan Sayidan baru dilakukan mulai hari ini," kata Camat Mergangsan Nur Hidayat di Yogyakarta.
Menurut dia, proses pengerukan pasir dan lumpur yang mengendap di Sungai Code tersebut akan terus dilakukan hingga sedimen yang berada di sungai tersebut berkurang. Pasir hasil pengerukan di Sungai Code tersebut kemudian dimasukkan ke dalam karung-karung yang telah disediakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.
Karung-karung yang telah berisi pasir tersebut kemudian dimanfaatkan untuk meninggikan talud di sepanjang Sungai Code. "Pengerukan pasir di Sungai Code ini sangat bermanfaat untuk mengurangi sedimen di sungai karena sejak ada lahar dari Gunung Merapi, telah ada kenaikan sedimen sekitar satu meter," katanya.
Di Kecamatan Mergangsan, terdapat sekitar 1.500 kepala keluarga (KK) dari tiga kelurahan yaitu Kelurahan Brontokusuman, Kelurahan Keparakan dan Kelurahan Wirogunan yang tinggal di bantaran Sungai Code. "Ada 14 lokasi untuk evakuasi warga apabila ada banjir air atau banjir lahar dingin di Sungai Code, seperti di Balai RW, masjid dan gereja," katanya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan ada sekitar 13.000 penduduk Kota Yogyakarta yang tinggal di bantaran Sungai Code. Pemerintah Kota Yogyakarta telah menyiapkan 60 lokasi evakuasi bagi warga apabila sewaktu-waktu terjadi banjir air atau luapan lahar dingin dari Sungai Code.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
