Rabu 10 Nov 2010 04:50 WIB

BSB Targetkan Pertumbuhan 30 Persen di 2011

Rep: EH Ismail/ Red: Budi Raharjo
Bank Syariah Bukopin
Bank Syariah Bukopin

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Performa Bank Syariah Bukopin (BSB) terus menunjukkan peningkatan yang semakin baik. Kinerja keuangan perseroan tersebut menunjukkan perkembangan meyakinkan dengan nilai aset mencapai Rp 2,16 triliun. Laba BSB pada Triwulan III 2010 juga berhasil menembus angka Rp 10 miliar.

Padahal, sampai tengah tahun 2009 lalu, BSB masih membukukan rugi mencapai Rp 6,29 miliar.

Direktur Utama BSB, Riyanto, mengatakan laba perseroan pada Triwulan III 2010 ditopang oleh penambahan kantor cabang dan ekspansi bisnis BSB. “Kita akan terus meningkatkan bisnis dan pengumpulan DPK (Dana Pihak Ketiga) untuk menjaga performa perusahaan ini,” kata Riyanto di sela-sela acara Aksi Donor Darah dalam rangka syukuran Ulang Tahun (Milad) ke-2 BSB, di Jakarta, Selasa (9/11).

Sampai September 2010, Riyanto menjelaskan, DPK yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp 1,514 triliun atau naik sebesar 31,92 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,147 triliun. Peningkatan DPK didukung oleh beragam produk yang ditawarkan seperti iB SiAga, Tabungan iB Rencana, Tabungan iB SiAga Bisnis, Tabungan iB Haji, dan lain-lain. “Tahun depan kita sedang pertimbangkan bikin produk baru berupa gadai emas atau rahn, tapi sampai saat ini masih dikaji kelayakannya,” imbuh Riyanto.

Terkait pembiayaan sampai September 2010, BSB juga membukukan peningkatan sebesar 29,67 persen atau Rp 1,558 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 1,202 triliun. Pembiayaan yang ditawarkan BSB berupa murabahah, musyarakah, iB kepemilikan mobil, iB kepemilikan rumah, dan K3A pola syariah. “Secara umum, melihat pertumbuhan tahun ini, kita akan menargetkan pertumbuhan sekitar 30 persen tahun depan,” tegas Riyanto.

Kecuali ekspansi bisnis yang makin agresif, lanjut Riyanto, BSB akan memperkuat layanan mereka di tahun 2011 dengan menambah kantor cabang di wilayah Jabodetabek. Penambahan kantor cabang dikonsentrasikan di wilayah Jabodetabek dengan alasan masih kurangnya jumlah kantor BSB di pusat ekonomi nasional tersebut. “Untuk penambahan kantor cabang di daerah akhir tahun ini kita rencanakan buka di Solo dan Makassar,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement