Rabu 03 Nov 2010 07:50 WIB

Undip Terjunkan Relawan Profesional Sembuhkan Trauma Pengungsi Merapi

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Universitas Diponegoro Semarang menerjunkan sejumlah relawan profesional untuk menyembuhkan luka traumatik (trauma healing) para pengungsi Gunung Merapi. Menurut Ketua PSIK Undip Meidiana Dwidiyanti di Semarang, Selasa, sampai saat ini pihaknya telah mengirimkan empat tim yang berangkat secara bertahap untuk membantu menangani para pengungsi Merapi.

Hal tersebut diungkapkannya usai pengangkatan Sumpah Profesi Perawat untuk Angkatan ke-15 PSIK Undip, seraya menambahkan, para tim relawan yang diberangkatkan tersebut sudah profesional menangani trauma.

"Tim pertama sudah berangkat pada Rabu (27/10), diikuti tim kedua pada Kamis (28/10) dan tim ketiga pada Jumat (29/10) lalu, sedangkan tim keempat baru diberangkatkan Senin (1/11) lalu," katanya.

Ia mengatakan bencana besar yang memakan banyak korban tentunya meninggalkan luka traumatik tersendiri bagi para korban, terutama anak-anak sehingga perlu ditangani secara serius agar tidak berkepanjangan.

"'Trauma healing' merupakan satu upaya untuk membantu para korban bencana sehingga dampak negatif terhadap psikologi korban bisa diminimalisasi secara dini, dengan berbagai kegiatan," katanya.

Tim "trauma healing" PSIK Undip itu, kata dia, ditempatkan di empat pos pengungsian di daerah Magelang, Jawa Tengah, yang banyak dihuni oleh para pengungsi akibat terjadinya erupsi Gunung Merapi. "Kami merasa peduli dengan penanganan dampak psikologis para korban bencana, termasuk para pengungsi Merapi agar mereka bisa sedikit meringankan tekanan psikologis akibat bencana tersebut," kata Meidiana.

Sementara itu, Ketua Bidang Trauma Healing PSIK Undip, Nana menambahkan para relawan akan menggelar berbagai kegiatan untuk mengatasi luka traumatik yang diderita para pengungsi Merapi. "Para relawan yang kami kirim sebelumnya pernah membantu mengatasi trauma korban gempa bumi yang melanda Yogyakarta dan Klaten beberapa tahun lalu dan bencana gempa bumi di Padang, Sumatera Barat," katanya.

Karena itu, kata Nana, pengetahuan dan kemampuan para relawan di bidang "trauma healing" cukup memadai dan diharapkan bisa membantu memulihkan luka traumatik yang diderita para pengungsi Merapi. Sebelumnya, Fakultas Kedokteran Undip juga telah mengirimkan relawan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi para pengungsi Merapi yang ditempatkan di Desa Gulon, Magelang, Jateng.

Para relawan FK Undip tersebut mendirikan tiga poliklinik di tiga lokasi berbeda desa tersebut, yakni Sekolah Dasar (SD) Negeri Gulon 1, SD Negeri Gulon 2, dan Balai Desa Gulon.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement