Ahad 31 Oct 2010 20:03 WIB

Hasil Tiket Pentas Sendratari Mahakarya Borobudur untuk Korban Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG--Hasil penjualan tiket Pentas Sendratari Mahakarya Borobudur Ketiga Tahun 2010 yang digelar pada Sabtu malam (30/10) dengan tema 'Doa untuk Bangsa dan Peduli Merapi' dipersembahkan kepada para korban bencana Gunung Merapi.

Hasil penjualan tiket pentas sendratari tersebut disumbangkan kepada para korban Merapi melalui Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dan Kabupaten Sleman, DIY.

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Purnomo Siswoprasetjo, memberikan sumbangan tersebut kepada Wakil Bupati Magelang Zaenal Arifin senilai Rp 60 juta dan perwakilan Pemkab Sleman Safitri Purnama Dewi Rp 40 juta.

"Ini merupakan wujud kepedulian yang kami berikan kepada para korban Gunung Merapi dengan menyumbangkan seluruh hasil penjualan tiket pentas Sendratari Mahakarya Borobudur," kata Purnomo, Ahad (31/10).

Purnomo mengatakan, negeri ini kembali berduka, korban nyawa dan harta tidak terhindarkan, keprihatinan dan rasa simpati seluruh komponen bangsa harus spontan tergerak.

Salah satu dari beberapa musibah antara lain meletusnya Gunung Merapi, saat ini ribuan pengungsi hidup di barak pengungsian dalam kondisi yang penuh keterbatasan dan memprihatinkan, berbagai kebutuhan bagi mereka sangat diperlukan.

"Sendratari di panggung Aksobya di candi Borobudur ini sebagai kepedulian kami untuk bersama-sama berdoa dan berbagi kasih dengan masyarakat korban meletusnya Merapi," katanya.

Pertunjukan sendratari Mahakarya menyediakan tiga jenis tiket, yakni platinum dijual dengan harga 80 dolar AS, gold 60 dolar AS, dan kelas festival Rp 100.000 per orang.

Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur Pujo Suwarno mengatakan, selain hasil penjualan tiket, pihak manajemen Taman Wisata candi Borobudur juga menyisihkan dana sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap para korban Merapi.

"Dari sisi atraksi budaya, kami ingin menyampaikan bahwa walaupun sedang menerima musibah bencana Merapi, tetapi aktivitas pariwisata masih tetap bisa berjalan seperti pelayanan yang dilakukan sampai sekarang," tegas Purnomo.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement