Ahad 31 Oct 2010 00:57 WIB

Kapal Perintis Mogok di Tengah Laut, Penumpang Dievakuasi ke Pelabuhan Kalianget

Kapal Perintis Kumala Abadi
Foto: Antara
Kapal Perintis Kumala Abadi

REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP--Para penumpang Kapal Perintis "Kumala Abadi" yang mogok di Perairan Payangan, Kecamatan Nong Gunong, Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dievakuasi ke Pelabuhan Kalianget, kata otoritas pelabuhan itu. Informasi itu disampaikan Kepala Kantor Pelabuhan Sapudi, Taufikurrahman yang merupakan pemimpin proses evakuasi penumpang, melalui telepon, Sabtu siang.

"Dua perahu yang kami gunakan untuk mengevakuasi 150 penumpang kapal perintis tiba di lokasi sekitar pukul 12:15 WIB. Saat ini, semua penumpang kapal perintis sudah berada di perahu dan langsung menuju Pelabuhan Kalianget," katanya menambahkan.

Ia mengatakan, pihaknya memprioritaskan mengevakuasi penumpang lebih dulu dan untuk sementara membiarkan barang bawaan milik penumpang tetap berada di kapal perintis. "Sesuai prosedur penyelamatan, memang penumpang orang yang harus diprioritaskan. Untuk barang bawaan yang berat milik penumpang, untuk sementara ditinggal di kapal perintis," katanya menambahkan.

Taufikurrahman juga mengemukakan, kru kapal perintis terus berusaha memperbaiki mesin yang rusak. "Namun hingga sekarang upaya perbaikan terhadap mesin tersebut belum membuahkan hasil. Mesin kapal perintis tetap mati dan sekarang kapal tetap berada di lokasi, yakni di sebelah utara Pulau Sapudi," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, perahu yang mengevakuasi ratusan penumpang kapal perintis itu diperkirakan membutuhkan waktu dua hingga tiga jam ke Pelabuhan Kalianget. "Alhamdulillah, kondisi cuaca laut kondusif dan itu membuat proses evakuasi penumpang kapal perintis ke perahu berjalan lebih lancar," kata Taufikurrahman menjelaskan.

Kapal Perintis "Kumala Abadi" berangkat dari Pelabuhan Batu Guluk, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, pada Jumat (29/10) malam pukul 19.00 WIB, dengan tujuan Pelabuhan Kalianget. Namun, sekitar pukul 01.00 WIB (30/10) tepatnya ketika berada di Perairan Payangan, mesin kapal mati dan hingga sekarang tidak bisa diperbaiki.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement