Jumat 29 Oct 2010 01:57 WIB

Ratusan Pengojek dan Sopir Angkot Dapat SIM Gratis

Rep: Maryana / Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebanyak 203 pengojek dan sopir angkutan umum (angkot) di Jakarta Barat mendapatkan surat izin mengemudi (SIM) gratis di aula Masjid Assahara, komplek kantor Walikota Jakarta Barat, Kamis (28/10). Pembuatan SIM gratis tersebut berasal dari dana pengumpulan zakat, infaq, dan sodaqoh (ZIS) Jakarta Barat selama 2009.

Ratusan pengojek dan sopir angkot yang mendapatkan 179 SIM C dan 24 SIM A merupakan mustahik di wilayah Jakarta Barat. Mereka berasal dari 56 kelurahan dan delapan kecamatan di Jakarta Barat. Setiap kelurahan diberikan kepada tiga orang dan tingkat kecamatan satu orang, dan sisanya dari pegawai Kementerian Agama Jakarta Barat yang ikut mengumpulkan ZIS.  

Kepala Kantor Badan Amil Zakat Infaq dan Sodaqoh (Bazis) Kota Administrasi Jakarta Barat, Jamhuri, mengatakan, maksud dari pemberian SIM gratis pengojek dan sopir angkot adalah untuk memberikan bekal kepada para mustahik dalam mencari nafkah. ”Meringankan beban mereka dalam menjalankan profesinya, agar tertib lalu lintas,” ujarnya. 

Salah satu pengojek penerima SIM C, Narno (33 tahun) mengaku bersyukur mendapat SIM gratis dari dana ZIS. Selama ini ia belum mempunyai SIM karena tidak mampu membuatnya. “Senang sekali dibuatkan gratis, kalau membuat sendiri mahal, belum ada uangnya,” ujar warga Kelurahan Cengkareng Timur ini.  

Senada, Ahmad (32), pengojek yang biasa beroperasi di kawasan Jalan Latumeten mengaku ini khawatir jika sedang mengojek sebab belum mempunyai SIM C. “Sekarang saya tidak was-was lagi kalau sedang narik,” tuturnya.

Sementara itu Sekretaris kota Jakarta Barat, H Firdaus Mansur mengatakan, dana ZIS yang terkumpul pada 2009 sebanyak RP 8,3 miliar.

Dana tersebut telah disalurkan kepada para mustahik, yakni fakir miskin, fisabilillah, beasiswa, bantuan biaya sekolah, dan lainnya termasuk pembuatan SIM gratis tersebut. ”Jangan takut, semua dana ZIS yang terkumpul akan dikembalikan lagi ke masyarakat untuk membantu warga yang kurang mampu atau mustahik. Jadi jangan sampai berfikir dana ZIS itu akan dipakai aparat,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement