Senin 25 Oct 2010 09:50 WIB

Masyarakat Pesisir Cirebon Sulit Air Bersih

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON--Puluhan ribu masyarakat yang tinggal di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, sulit mendapatkan air bersih. Hal itu menyusul air sumur di kawasan pesisir pantai utara Laut Jawa yang mereka tinggali, telah terinterusi air laut (merembesnya air laut ke daratan).

‘’Air sumur berasa asin,’’ ujar seorang warga di Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Madrika, Ahad (24/10).

Madrika mengungkapkan, desanya selama ini tidak memiliki fasilitas air bersih dari pemerintah. Karenanya, untuk mendapatkan air bersih, warga di desanya rata-rata menggunakan air sumur gali maupun sumur bor.

Namun, lanjut Madrika, air sumur gali maupun air sumur bor saat ini sudah tidak bisa digunakan lagi. Pasalnya, air sumur tersebut telah terinterusi air laut. Dia menduga, interusi tersebut terjadi akibat pengaruh perubahan lingkungan.

Menurut Madrika, air asin yang berasal dari sumur sudah pasti tidak bisa digunakan untuk konsumsi maupun mandi. Jikapun dipaksakan untuk digunakan, maka akan menimbulkan gatal-gatal pada kulit.

Untuk mengatasi hal itu, lanjut Madrika, warga terpaksa membeli air bersih dari pedagang keliling. Untuk air sebanyak satu buah jeriken, warga harus merogoh kocek sebesar Rp 3.000 sampai Rp 5.000.

‘’Pengeluaran kami jadi bertambah,’’ tutur Madrika.

Hal senada diungkapkan warga lainnya, Sudarman. Dia menuturkan, setiap hari terpaksa membeli air bersih sebanyak satu jeriken untuk kebutuhan minum dan masak. Sedangkan untuk kebutuhan mandi, dia terpaksa tetap menggunakan air sumur yang berasa asin.‘’Kalau air untuk mandi juga harus beli, saya tidak sanggup,’’ ujar Sudarman, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan.

Sudarman mengaku, mandi menggunakan air asin membuat kulitnya terasa gatal, kering, dan kusam. Kondisi tersebut terutama dialami anaknya yang masih kecil. Namun, dia mengaku tidak memiliki pilihan lain karena penghasilannya tidak cukup untuk membeli air bersih dalam jumlah banyak.

Kuwu Desa Mundu Pesisir, Agus Kholik, membenarkan adanya krisis air bersih yang dialami warga desanya. Dia mengatakan, interusi air laut memang menyebabkan air sumur menjadi asin sehingga tidak bisa digunakan lagi untuk kebutuhan sehari-hari.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tambah Agus, sebagian warganya terpaksa membeli air bersih dari pedagang keliling. Namun bagi warganya yang tidak mampu, terpaksa tetap menggunakan air sumur, termasuk untuk kebutuhan minum. ‘’Hal itu akhirnya mempengaruhi kesehatan mereka,’’ ujar Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement