Sabtu 16 Oct 2010 03:04 WIB

Rumah Pemotongan Ayam Dipusatkan di Jakarta Timur

Rep: C22/ Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Relokasi tempat penampungan unggas (TpnU) dan rumah pemotongan ayam (RPA) belum seluruhnya terealisasi. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DKI Jakarta, Ipih Ruyani, akan memusatkan relokasi. “Kita fokuskan dulu relokasi di Jakarta Timur,” katanya, Jumat (15/11).

Sebab, Jakarta Timur tercatat memiliki jumlah penampung dan pemotong ayam yang paling banyak dibandingkan wilayah lainnya di Jakarta. Selain itu, infrastukturnya pun sudah siap. “Dari lima RPA yang ada, tiga di antaranya sudah siap di Jakarta Timur yaitu Rawa Kepiting, Pulogadung, dan Cakung,” katanya.

Meskipun demikian, ia mengakui bahwa belum semua pemotong dan penampung ayam di sana sudah bisa direlokasi. Dari 114 penampung dan pemotong yang ada di Jakarta Timur, baru sekitar 36 penampung yang mendaftar dan 15 penampung yang sudah masuk RPA Rawa Kepiting.

Untuk RPA Pulo Gadung, Jakarta Timur yang kapasitasnya sekitar 70 ribu ayam, baru ada 17 penampung dan pemotong ayam yang dipindah. Sedangkan di RPA Cakung masih belum ada yang pindah. Alasannya, di sana hanya ada fasilitas untuk pemotongan saja sedangkan fasilitas penampungan belum ada.

Ia mengatakan di DKI Jakarta, ada sekitar 186 penampung ayam. Sedangkan jumlah pemotong mencapai 2.034 pemotong. Dari jumlah tersebut, 1.500 tempat pemotongan diantaranya tidak berizin, berada di pasar dan dekat dengan permukiman warga.

Rencananya, semua tempat pemotongan dan tempat penampungan ayam itu akan digabungkan di RPA resmi DKI yakni RPA Rawa Kepiting, Pulogadung, dan Cakung di Jakarta Timur; RPA Kebun Bibit di Petukangan Utara, Jakarta Selatan; dan RPA Ekadharma, di Jakarta Barat.

Namun, dalam perkembangannya, sejumlah kendala ditemui pihak Dinas Kelautan dan Perikanan. Ia mencontohkan infrastruktur yang belum sepenuhnya siap seperti di RPA Kebun Bibit di Petukangan Utara, Jakarta Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement