Jumat 08 Oct 2010 01:46 WIB

Kasus Penyakit DBD di Kota Tangerang Meningkat

Rep: C25/ Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG--Jumlah kasus penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) di Kota Tangerang meningkat. Pemkot Tangerang melakukan langkah antisipasi dengan meningkatkan peran Satgas DBD dan  juru pemantau jentik (Jumantik) mulai dari tingkat kecamatan hingga rukun tetangga.

Menurut Dr Ati Pramudji Hastuti, Kabid Pencegahan, Penanggulangan Penyakit dan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang,  pihaknya mencatat dari bulan Januari hingga akhir bulan September tahun ini  telah menemukan sebanyak 812 kasus penyakit DBD di seluruh wilayah Kota Tangerang. Menurutnya, angka tersebut meningkat di banding tahun lalu pada bulan yang sama. “Akhir bulan September tahun 2009 lalu kami hanya menemukan sebanyak 686 kasus penyakit DBD,” ujarnya kepada //Republika, Kamis (7/10).

Ati mengatakan, ada tiga kecamatan yang merupakan daerah endemis penyakit DBD. Yaitu, Kecamatan Karawaci, Kecamatan Cipondoh, dan Kecamatan Jatiuwung. Menurutnya, di ketiga kecamatan tersebut setiap tahunnya selalu ada warga yang terkena penyakit tersebut.

Menurut Ati, meningkatnya jumlah tersebut bukan disebabkan oleh lemahnya pengawasan  dan upaya pemberantasan penyakit tersebut dari Pemkot Tangerang. Sebaliknya, justru karena meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan penyakit tersebut kepada Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Menurutnya, kesadaran masyarakat tumbuh seiring dengan upaya Pemkot Tangerang yang sering melakukan sosialisasi tentang upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit tersebut.

Ati mengimbau kepada warga Kota Tangerang untuk senantiasa menjaga kesehatan saat musim pancaroba atau musim peralihan dari musim kemarau ke musim hujan seperti sekarang ini. Menurutnya, saat musim seperti itu, jentik-jentik nyamuk aedes aegypty penyebab penyakit DBD tersebut berkembang dengan sangat pesat.

Menurut Ati, ada beberapa cara pencegahan DBD. Yaitu, pemberian abate di kawasan endemis. Abate diberikan gratis ke setiap masyarakat Kota Tangerang. Bubuk abate ditaburkan di tempat penampungan air, seperti bak mandi, kolam tanpa ikan, dan talang air di atas genteng rumah. Bisa pula bubuk abate ditaburkan di vas bunga dan tempat minum burung.

"Dengan abatesasi, tidak hanya nyamuk penyebab  penyakit DBD yang mati, nyamuk penyebab penyakit lainnya seperti chikunguya, kaki gajah, dan malaria juga bisa mati," ujar Ati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement