REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Ini bukan kopi luwak berkelas internasional yang sempat diributkan beberapa waktu lalu. Meski begitu, kopi luwak dari Kabupaten Lampung Barat ternyata juga diminati warga asiang atau para pelancong.
Hal ini terlihat setiap turis yang sengaja menjelajahi kabupaten di pesisir barat Sumatra ini, tak lupa mencicipi kopi luwak asli yang diproduksi warga setempat. Di kabupaten ini, hanya ada dua warga yang memproduksi kopi luwak.
M Sapri, pengusaha kopi luwak di Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat, Selasa (5/10), menuturkan pemesan kopi luwak oleh turis asing yang berkunjung ke Lampung Barat cukup banyak. "Lewat pesuruhnya, mereka (turis) pesan kopi luwak untuk dinikmati di cottage," ujarnya.
Para turis yang biasa berkunjung ke Pantai Tanjung Setia Lampung Barat untuk berolahraga surfing, selalu memesan khusus kopi luwak. Menurut turis, kata Sapri, kopi luwak yang diproduksi langsung dipeternakannya, terasa berbeda dengan kopi luwak yang sudah dipasarkan di negara asalnya.
Selain itu, harga kopi luwak yang ditawarkan juga berbeda jauh dengan harga di negara asalnya. "Ini yang menjadi daya tarik turis menikmati kopi luwak di Indonesia, khususnya di Lampung," terangnya.
Meskipun beberapa waktu lalu kopi luwak sempat dijadikan kopi kotoran kini justru kebalikannya. Kopi ini diburu dengan harga yang mahal, bahkan mencapai Rp750 ribu per kilogram.