Jumat 01 Oct 2010 06:35 WIB

Kopi Bisa Menurunkan Risiko Penyakit Parkinson, Lho?

kopi
kopi

REPUBLIKA.CO.ID,Sejumlah peneliti menemukan sebuah gen yang mungkin dapat menjelaskan mengapa kopi dapat menurunkan risiko bagi sejumlah orang untuk menderita penyakit parkinson, dan mungkin juga menjelaskan mengapa sejumlah obat tidak bekerja dengan baik.  Sekitar seperempat penduduk membawa versi gen tersebut, dan perusahaan obat mungkin lebih sukses jika mereka menguji obat tersebut pada orang itu, kata Haydeh Payami dari Departemen Kesehatan Negara Bagian New York kepada Kongres Parkinson Dunia di Glasgow.

Hanya orang yang memiliki versi khusus gen ini yang mungkin terbantu oleh obat yang ditujukan untuk meniru sejumlah efek menguntungkan dari kopi, kata Payami pada pertemuan itu. "Kami mencoba menjelaskan mengapa sejumlah orang diuntungkan oleh efek kopi dalam hal mengurangi risiko mengalami parkinson dan lainnya tidak," kata Payami seperti dikutip Reuters.

Namun, katanya, juga menjelaskan mengapa obat yang menyerupai kafein yang diuji coba secara klinis tidak berhasil. "Aplikasi segera saat ini perlu dilakukan pada orang yang menderita parkinson." Saat ini, para pasien parkinson dengan atau tanpa gen khusus itu diikutkan dalam percobaan tersebut.

Tim Payami meneliti 4.000 orang, yang setengahnya menderita parkinson, dengan menggunakan "chip gen" illumina untuk melihat peta genetika secara keseluruhan pada setiap peserta, teknik yang disebut studi asosiasi genome secara luas.

Mereka mengidentifikasi sebuah gen yang disebut GRIN2A yang tampaknya melindungi orang yang meminum kopi dari serangan penyakit parkinson. "Sekitar 25 persen dari kelompok itu memiliki varian gen yang meningkatkan efek melindungi dari kopi," kata Payami.

Hal itu masuk akal bagi Payami, yang kerja timnya didanai oleh National Institute of Neurological Disorders and Stroke, yayasan nonprofit Michael J Fox, dan kelompok lain. GRIN2A berkaitan dengan glutamat, unsur yang diduga mematikan sel otak yang mati pada pasien parkinson. Glutamat dapat dipengaruhi oleh unsur lain yang disebut adenosine, dan kopi mengintervensi proses tersebut.

Hindari kegugupan

Obat yang disebut adenosine A2A telah diuji coba melawan parkinson dan penyakit syaraf lain. Payami mengatakan penemuan genetika timnya mungkin membantu menjelaskan hasil percobaan yang mengecewakan selama ini. "Jika gen ini sungguh-sungguh berinteraksi dengan kopi untuk meningkatkan perlindungan pada syaraf, hal itu seharusnya terlihat dalam percobaan klinis ini," katanya.

Kafein diketahui melindungi syaraf, tetapi ada efek samping, termasuk kegugupan. Payami mengatakan obat dimaksudkan untuk mengurangi efek samping tersebut. "Saya kira ini saatnya membawa genetika ke dalam percobaan klinis bagi penyakit parkinson," katanya.

"Pekerjaan ini menunjukkan potensi penggunaan pendekatan genetika dan epidemiologi untuk mengidentifikasi faktor risiko baru bagi penyakit parkinson," kata Margaret Sutherland dari NINDS, salah satu Lembaga Kesehatan Nasional AS.  Parkinson adalah penyakit otak yang mematikan dan tidak dapat diobati yang dialami 1-2 persen orang berusia di atas 65 tahun. Penyakit itu dapat dimulai dengan gemetar, gerakan yang lamban, kekakuan pada otot, dan berkurangnya keseimbangan.

Obat seperti levodopa, requip, atau repinirole dari GlaxoSmithKline, dan mirapex atau pramipexole dari Boehringer Ingelheim, dapat menyembuhkan gejala untuk sementara waktu.

sumber : ant/reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement