REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) bekerjasama menggandeng Pusat Pengkajian dan Pembudayaan Pancasla Tamansiswa (P4Ts) untuk revitalisasi Pancasila. Kerjasama itu dilakukan untuk inventarisasi,pemetaan dan pendidikan,penghayatan pancasila pada masyarakat.

Untuk mengawali kerjasama itupun, MPR RI menggelar seminar tentang revitalisasi Pancasila di Perguruan Tinggi Tamansiswa Yogyakarta, Sabtu (25/9). Seminar itupun dihadiri 700 peserta terdiri atas pimpinan daerah,pimpinan perguruan tinggi serta utusan beberapa lembaga masyarakat dan organisasi masyarakat di daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah.

Hadir dalam kegiatan itu, Ketua Majelis Luhur Tamansiswa Ki Tyasno Sudarto dan Wakil Sekjen MPR RI Eddie Siregar. Kegiatan itu juga dibuka langsung oleh Tyasno Sudarto. Dalam sambutannya Tyasno mengatakan, Perguruan Tinggi Tamansiswa sejak berdiri telah konsisten terhadap pendidikan kebangsaan.

Pendidikan kebangsaan itu tidak terlepas dari pendidikan karakter bangsa itu sendiri. Pendidikan karakter yang dilakukan di Tamansiswa dilakukan untuk memperkuat empat pilar kebangsaan negara Indonesia. "Empat pilar itu adalah,Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," terangnya. Diakuinya, kerja sama antara MPR dan Tamansiswa sendiri dilakukan untuk memperkuat dan melebarkan sayap pengajaran empat pilar itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika