Sabtu 25 Sep 2010 20:03 WIB

Pendakian Gunung Merapi Lewat Selo Sementara Ditutup

Red: irf

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI--Pendakian Gunung Merapi melalui pintu di Dukuh Plalangan, Lencoh, Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, untuk sementara ditutup. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta yang menaikan status Gunung Merapi menjadi waspada. Petugas Kantor Taman Nasional Gunung Merapi-Merbabu (TNGM) Boyolali, juga telah memberikan imbauan ke Posko pendakian pintu Selo untuk sementara ditutup, sejak Jumat (23/9) hingga sekarang, kata Anggota Tim SAR Barameru, Desa Lencoh, Selo, Samsuri, di Boyolali, Sabtu.

"Tim SAR Barameru di Posko Dukuh Plalangan, Lencoh, Selo, menindaklanjuti larangan itu, kepada para pendaki. Sehingga, sejak Jumat (24/9) hingga sekarang tidak ada kegiatan pendakian ke puncak Merapi," kata Samsuri. Menurut dia, kalau pendaki tidak mengindahkan larangan tersebut akan membahayakan keselamatan jiwa.

Selain itu, sejumlah petugas dari Badan Geologi Yogyakarta, pada Jumat (24/9) pagi baru turun dari puncak Merapi melakukan menelitian dan pengecekan di kawah baru, terkait peningkatan status Merapi. Ia menjelaskan, sebelum ada pelarangan pendakian sementara, jumlah pendaki ke Gunung Merapi melalui pintu Selo, rata-rata mencapai 100-an orang per minggu.

Sementara Ketua Pemandu Wisata Lokal Merapi, Muh Sony menjelaskan, pendakian Gunung Merapi masih banyak diminati para wisatawan pencita alam baik dari lokal dalam maupun luar negeri. Menurut Sony, para pendaki lokal banyak melakukan pendakian ke puncak Merapi biasanya, pada hari Sabtu dan Ahad atau hari libur lainnya.

Sementara meningkatnya status Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta tersebut dari aktif normal menjadi waspada, juga membuat sejumlah anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Boyolali ikut melakukan pemantauan ke Pos Pengamatan Gunung Merapi Jrakah, Selo. Menurut Anggota Tagana Boyolali, Ichsanudin, pihaknya meminta keterangan melalui petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Jrakah, terkait status Merapi.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement